Aktivis Kesal, Pemkab Kampar Lebih Memilih Taman Kota Daripada Perbaikan Jembatan Lapuk

Kamis, 18 September 2025 | 19:29:52 WIB
Proyek taman kota di Bangkinang, Kampar

BANGKINANG, AmiraRiau.com- Kekesalan masyarakat terhadap Pemerintah Kabupaten Kampar terus disuarakan sejumlah elemen masyarakat buntut adanya proyek pembongkaran kembali Taman Kota Bangkinang yang sudah bagus dan telah menghabiskan dana miliaran.

Disaat ada kebutuhan lain yang lebih mendesak, seperti kerusakan infrastruktur  jembatan, justru Pemkab lebih memilih melakukan pembongkaran kembali Taman Kota dan menganggarkan dana hingga Rp 3,8 miliar.

Tokoh Pemuda Rantau Kampar Kiri  Redo Antoni Sandra, SE mempertanyakan proyek dengan nama kegiatan Penataan Pedesterian Taman Kota Bangkinang dengan nilai kontrak Rp 3,8 miliar lebih dengan kontraktor CV Mahkota Amirah.

Ia mengaku heran, mengapa untuk Taman Kota yang hanya bertujuan untuk keindahan ada dana dari Pemkab, sementara untuk memperbaiki jembatan yang rusak sebagai urat nadi transportasi di Kampar Kiri tidak ada anggaran.

Kondisi jembatan ini telah lapuk dimakan usia dan semakin rusak setelah dihantam banjir. Meskipun lapuk, jembatan ini terus dimanfaatkan masyarakat meskipun dalam resiko tinggi.

Ketua Komisariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Fakultas Ekonomi Unibersitas Islam Riau (UIR) ini mengungkapkan, masih banyak ruas jalan dan jembatan yang masih butuh perhatian dan tindakan. Seperti contohnya Jembatan Sei Kotuo IV Koto Setingkai Lubuk Agung menuju Desa Sungai Sarik, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar.

“Sampai saat ini, masih seperti itu saja. Belum tersentuh uluran tangan dari Bupati Kampar Ahmad Yuzar dan Wakil Bupati Kampar Dr Hj Misharti,” beber Redo.

Ia mengungkapkan, melihat kondisi  jembatan tersebut, masyarakat memperkirakan hanya tinggal menunggu waktu rubuh karena besi penahan jembatan sudah mulai keropos.  “Apakah Pemerintah Kabupaten Kampar menunggu korban dulu? Atau roboh dulu baru  menjadi skala prioritas. Di bandingkan dengan Taman Kota yang dahulunya tiga tahun kebelakang sudah pernah di anggarkan dan sudah diperbaiki,” ulasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, anggaran Rp 3,8 miliar itu sangat besar. Kalau anggaran itu di arahkan untuk perbaikan Jembatan Sei Kotuo IV Koto Setingkai Lubuk Agung menuju Desa Sungai Sarik, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar walaupun tidak bisa maksimal. “Tapi dengan anggaran segitu bisa direhab, yang mana besi dan penahan yang mulai keropos dapat di perbaiki semestinya,” ulas Redo.

“Ini malah dibuat untuk memperbaiki Taman Kota. Yang mana Taman Kota tersebut sudah bagus,” imbuhnya.

Ia juga menyesalkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kampar yang memiliki fungsi sebagai  pengawasan justru terkesan tidak terlalu mengetahui adanya kegiatan yang dinilai tidak pantas.

Seperti diberitakan Amirariau.Com beberapa hari yang lalu, Taman Kota yang direnovasi pada saat kepemimpinan Bupati H Catur Sugeng Susanto dan masa kepemimpinan Pj Bupati Kampar H Kamsol (2018-2022), telah menghabiskan total dana Rp10,8 miliar. Taman Kota Bangkinang diresmikan oleh Pj Bupati Kampar Kamsol 10 November 2022.

Hanya berselang kurang tiga tahun, sangat  dikejutkan dengan adanya pekerjaan pembongkaran sebagian bangunan di Taman Kota Bangkinang. ini tindakan yang sangat mubazir di saat daerah harus mengencangkan ikat pinggang karena efisiensi anggaran.

Terkait anggaran dana darurat di Pemkab Kampar, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kampar Edwar ketika dikonfirmasi saat menghadiri rapat di DPRD Kampar, Senin (15/9/2025) mengaku bahwa sebenarnya dana tanggap darurat Pemkab Kampar masih ada tersedia Rp 2 miliar. Namun Edwar berkilah bahwa anggaran sebesar ini tidak mampu menuntaskan perbaikan atau pembangunan jembatan baru. “Mungkin di 2026 bisa itu,” beber Edwar.

Ketika ditanya apakah dana ini mengalami penyusutan dari Rp 7 miliar setelah adanya pergeseran anggaran 2025? Edwar mengaku bahwa memang  ada pergeseran tapi Edwar tak menyebutkan angkanya.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penatan Ruang (PUPR) Kabupaten Kampar melalui Kepala Bidang Jalan dan Jembatan kepada, Senin (15/9/2025) kepada Amiriariau.com Afrudin Amga mengatakan bahwa Pemkab Kampar sebelumnya telah bolak balik ke Jakarta berupaya untuk memperbaiki jalan dan jembatan yang ada di ruas Jalan Lintas Lubuk Agung sampai ke perbatasan Tanjung Belit (Sumbar).

Anggaran yang diperkirakan akan masuk Rp 107 miliar dari pusat yang juga ikut diperjuangkan Anggota DPR RI untuk memperbaiki ruas jalan dan empat unit jembatan di wilayah tersebut gagal karena pergantian kepemimpinan.

Untuk mencari solusi perbaikan, Amga bahkan menyarankan warga harus bahu membahu melakukan gotong royong dan mencegah mobil balak melewati jalan itu.***

Penulis: Ali Akbar

Tags

Terkini