Profil KSAD Baru, Letjen TNI Agus Subiyanto

JAKARTA – Jenderal TNI Agus Subiyanto resmi menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Ia dilantik sebagai KSAD di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/102023) menggantikan Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Agus Subiyanto sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI AD (Wakasad), yang diemban sejak 4 Februari 2022. Pada pelantikannya, Agus Subiyanto menerima satu bintang tambahan di pundaknya dengan pangkat baru sebagai jenderal.

Baca Juga: Letjen TNI Agus Subiyanto Dilantik Jokowi jadi KSAD

Profil
Mengutip Times Indonesia, Jenderal TNI Agus Subiyanto merupakan putra daerah Cimahi, Jawa Barat, lebih tepatnya dari Baros, Cimahi Tengah. Ia lahir pada  5 Agustus 1967 dalam keluarga berlatar belakang militer, dengan ayahnya yang merupakan seorang pensiunan TNI dengan pangkat terakhir sebagai sersan kepala (serka).

Pendidikan dasar dan menengah Agus Subiyanto dilakukan di Cimahi sebelum melanjutkan SMA di Bandung antara 1983 hingga 1986. Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, Agus berhasil melewati serangkaian seleksi untuk menjadi taruna Akademi Militer (Akmil) dan lulus pada 1991.

Agus, yang awalnya masuk ke cabang Infanteri, memulai kariernya sebagai perwira pertama di lingkungan Korps Baret Merah (Kopassus). Selama karirnya, ia pernah menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) Operasi Sektor A Grup 3/Pusdikpassus (Pusat Pendidikan Pasukan Khusus), Komandan Batalyon (Danyon) 22/Manggala Yudha Grup 2 Kopassus/Sandi Yudha yang bermarkas di Kartasura, Jawa Tengah, serta Kepala Penerangan (Kapen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Dalam periode sekitar 18 tahun, Agus Subiyanto memegang berbagai jabatan strategis, termasuk sebagai Komandan Kodim (Dandim) 0735/Surakarta (2009–2011), yang mana pada saat itu, Joko Widodo masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.

Selanjutnya, Agus menjabat sebagai Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kepala Staf Divisi Infanteri 2/Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad) pada tahun 2011–2014, Asisten Operasi Kepala Staf Kodam (Kasdam) I/Bukit Barisan (2014–2015), dosen Madya di Sekolah Staf dan Komando TNI AD (Seskoad) pada tahun 2015, dan perwira menengah di Detasemen Markas Besar TNI AD (2015–2016). Ia kemudian menjabat sebagai Komandan Resimen Induk Kodam (Danrindam) II/Sriwijaya (2016–2017), dan menjadi perwira tinggi bintang satu saat menjabat Komandan Korem (Danrem) 132/Tadulako (2017–2018).

Selanjutnya, Agus Subiyanto menjabat sebagai Wakil Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI AD (Wadanpussenif Kodiklatad) pada tahun 2019–2020, dan kemudian sebagai Danrem 061/Surya Kencana pada tahun 2020.

Puncak karier militer Agus adalah saat dia ditunjuk sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) pada tahun 2020–2021, yang secara otomatis mengangkat pangkatnya menjadi mayor jenderal. Agus menjadi salah satu perwira TNI yang memiliki hubungan dekat dengan Joko Widodo, mulai dari masa Jokowi sebagai Wali Kota Surakarta hingga akhirnya menjabat sebagai Presiden RI.

Agus Subiyanto melanjutkan tugasnya sebagai Panglima Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi pada tahun 2021–2022, sebelum akhirnya menjadi Wakil Kepala Staf TNI AD yang mendampingi Jenderal Dudung hingga 25 Oktober 2023.

Dari sejarah karirnya yang beragam, tidak berlebihan untuk menyebut Agus Subiyanto sebagai seorang prajurit “paket lengkap.” Ia telah mengumpulkan pengalaman dalam berbagai aspek militer, termasuk penugasan di satuan tempur, pendidikan, hingga aspek teritorial.

“Di lingkungan teritorial, Agus juga tercatat pernah menjabat sebagai Danrem 132/Tadulako di Palu, di mana ia ikut berperan dalam penanganan bencana likuifaksi di Palu,” kata pengamat militer, Anton Aliabbas.

Anton, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE), menambahkan bahwa Agus juga memiliki riwayat pendidikan militer yang komprehensif.

“Agus telah mengikuti berbagai program pendidikan militer, termasuk Seskoad, Sesko TNI, hingga Lemhannas, dan tercatat pernah menjadi dosen di lingkungan Seskoad. Dengan demikian, Agus merupakan sosok dengan ‘paket komplet’ karena telah menempuh pendidikan pengembangan umum TNI lengkap, memiliki pengalaman dalam beragam penugasan, dan memiliki hubungan dekat dengan Jokowi,” kata Anton.

Tentu saja, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Agus Subiyanto saat menjabat sebagai Kasad adalah menjaga netralitas TNI Angkatan Darat terutama di tengah suasana tahun politik. Ia diharapkan dapat membuktikan bahwa kedekatannya dengan Presiden tidak akan mempengaruhi prinsip dan idealisme militernya, serta tetap menjaga netralitas dan tidak terlibat dalam politik praktis.

Menurut Anton, Agus sudah seharusnya mampu dan dapat menunjukkan bahwa dirinya berkomitmen besar menjaga netralitas TNI Angkatan Darat dan tidak terlibat dalam politik praktis.

“Terlalu besar risikonya jika netralitas TNI tidak dijaga kuat dalam Pemilu 2024. Terlebih, keluarga Jokowi juga akan ikut meramaikan kontestasi politik mendatang. Profesionalitas Agus akan diuji dalam memimpin TNI di tengah pergantian rezim kali ini,” kata Anton.

Tantangan tersebut perlu dijawab oleh Jenderal Agus Subiyanto bahwa riwayat kedekatannya dengan Presiden tidak menyurutkan prinsip dan idealismenya sebagai prajurit yang harus netral serta tidak terlibat politik praktis.***

gambar