PEKANBARU, AmiraRiau.com- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bergerak cepat mengendalikan inflasi yang dipicu oleh kenaikan harga cabai merah. Untuk menekan laju inflasi, Pemprov Riau bersama sejumlah instansi terkait melakukan intervensi pasar melalui operasi pasar dan gerakan pangan murah di beberapa lokasi strategis Kota Pekanbaru.
Komoditas cabai merah menjadi faktor penyumbang inflasi terbesar di Riau. Kondisi serupa bahkan terjadi di daerah penghasil cabai, yakni Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar).
"Cabai menjadi pemicu utama inflasi, bukan hanya di Riau, tapi di seluruh Sumatera. Bahkan di Sumbar dan Sumut penghasil cabai juga inflasi tercatat tinggi," kata Asisten II Setdaprov Riau, Helmi D, Selasa (7/10/25).
Menyikapi kondisi tersebut, Pemprov Riau mendistribusikan total 1 ton cabai merah di 5 lokasi pasar utama di Kota Pekanbaru. Operasi pasar ini melibatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Riau Pangan Bertuah.
Lima lokasi utama digelarnya operasi pasar tersebut meliputi, Pasar Sukaramai, Pasar Cik Puan, Pasar Pagi Arengka, Pasar Dupa dan Pasar Kampar.
"Melalui BUMD Riau Pangan Bertuah, didistribusikan 1 ton cabai merah. Harga cabai di operasi pasar Rp69 ribu per kilo," jelas Helmi.
Langkah ini diharapkan dapat membantu menstabilkan harga kebutuhan pokok, terutama cabai yang menjadi komoditas sensitif terhadap inflasi.
Helmi menambahkan bahwa kegiatan serupa akan kembali dilaksanakan pada lusa, Kamis, 9 Oktober 2025, sebagai upaya untuk memperluas jangkauan distribusi dan memastikan harga tetap terkendali.
“Pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memastikan masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau,” tutup Helmi.
Kegiatan operasi pasar ini turut dihadiri dan dipantau oleh sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau, serta perwakilan Satgas Pangan dari Polda Riau.