Berpotensi Timbulkan Gejolak, Aliansi Masyarakat Riau Tolak Kedatangan Adian Napitupulu

Kamis, 10 Juli 2025 | 16:37:46 WIB
Ketua AMA Riau, Datuk Laksamana Heri Ismanto (ketiga dari kiri)

PEKANBARU, AmiraRiau.com- Sejumlah elemen masyarakat di Provinsi Riau menyatakan penolakan terhadap rencana kedatangan Anggota DPR RI, Adian Napitupulu.

Pernyataan penolakan ini disampaikan melalui siaran pers bersama oleh Aliansi Masyarakat Adat Melayu (AMA) Riau, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pekanbaru, Laskar Melayu Riau, serta Masyarakat Peduli Selamatkan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) dan Hutan Riau, Rabu (9/7/2025).

Ketua AMA Riau, Datuk Laksamana Heri Ismanto, Kamis (10/7/2025), menegaskan bahwa kedatangan Adian dinilai tidak memiliki urgensi dan justru berpotensi menimbulkan gejolak di tengah perjuangan masyarakat menjaga kelestarian lingkungan.

"Kami menilai kehadiran Adian Napitupulu justru dapat memperkeruh agenda besar masyarakat Riau dalam penyelamatan TNTN dan kawasan hutan lainnya," ujar Heri.

Setidaknya terdapat tiga alasan utama yang mendasari penolakan ini. Pertama, Adian dinilai dapat mengganggu fokus perjuangan lingkungan yang sedang diupayakan masyarakat Riau.

Kedua, ia dianggap tidak memahami aspirasi lokal. Ketiga, kehadirannya dikhawatirkan merusak citra Riau sebagai provinsi yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Melayu.

Ketua HMI Cabang Pekanbaru, Givo Vrabora, menyebut bahwa kehadiran Adian tidak memberikan kontribusi berarti bagi masyarakat.

"Kunjungan ini kami nilai tidak membawa manfaat apa-apa. Justru bisa memicu keresahan di tengah masyarakat yang sedang berjuang menjaga hutan dan lingkungan," tegas Givo.

Aliansi tersebut juga menyampaikan dua tuntutan. Pertama, agar seluruh pihak tidak memfasilitasi kedatangan Adian Napitupulu ke Riau. Kedua, menyerukan aksi damai sebagai bentuk penolakan terhadap pihak-pihak yang dianggap mengganggu stabilitas dan ketenteraman daerah.

Penolakan ini, menurut Dt. Heri Ismanto, merupakan bentuk komitmen dalam menjaga marwah dan harmoni di Bumi Melayu.

"Ini bukan semata soal politik, tapi tentang menjaga kehormatan Riau dan keberlanjutan lingkungan hidup untuk generasi mendatang," tandasnya.

Dia pun mengutip seruan moral dalam bentuk puisi yaitu:

"Bumi Melayu, tanah yang permai Riau yang indah, dengan hutan yang rimbun. Selamatkan hutan, dari tangan-tangan jahil. Untuk masa depan, yang lebih baik untuk anak cucu".***

Tags

Terkini