PEKANBARU, AmiraRiau.com - Curahan sedih dan pilu anak dari Renty Marningsih (46 Tahun) korban kecelakaan yang ditabrak oleh Marisa Putri seorang mahasiswi di Pekanbaru sehingga korban tewas, mendapat simpati publik di media sosial.
Diketahui, Marisa Putri mengendarai mobilnya dalam kecepatan tinggi dan menabrak pengendara motor hingga terseret sepanjang 50 meter dan berujung tewas di tempat kejadian.
Rupanya saat itu Marisa Putri tidak sadar lantaran sedang mabuk dan dinyatakan positif narkoba.
Dalam unggahannya saat dikutip AmiraRiau.com, anak korban yang bernama Yeyen nampak mengungkap kesedihan mendalam atas kepergian sang ibu yang disayanginya, Renti Marningsih (46).
Hal tersebut diungkap dalam akun Instagram miliknya, ia merasakan penyesalan mendalam dan merasa seharusnya bisa mencegah sang ibu untuk tidak pergi di sabtu pagi itu.
"Seandaikan pagi itu aku ngelarang mama pergi, apa aku masih bisa meluk mama hari ini? seandainya mama lewat jalan lain, apa aku masih bisa ngeliat mama pulang dengan tersenyum? seandainya aku kaya, mama ga perlu pergi kerja, apa mama bakal ngebukain aku pintu rumah dan bilang 'poyen mama sudah pulangg'," kata Yeyen
Yeyen merasa bersalah karena tidak sempat memakan masakan terakhir yang dibuatkan sang ibu.
Ia menyesal karena tidak memberikan perhatian lebih kepada ibunya selama ini.
"Penyesalan satu persatu bermunculan. seharusnya aku makan nasi yg mama masak pagi itu kalau tau ternyata itu adalah masakan terakhir mama," ungkapnya.
"Seharusnya aku selalu meluk dan cium mama, bukan hanya disaat hari raya, ulang tahun mama, dan juga hari terakhir aku melihatnya. seharusnya aku ngeperlakuin mama lebih baik lagi, aku memang anak yg durhaka," sambungnya.
Dalam unggahan itu, Yeyen juga mengenang momen terakhir bersama sang ibu di pagi hari sebelum insiden kecelakaan terjadi.
"Kenangan pagi itu akan selalu akan kuingat, dimana mama minta maaf tidak sempat untuk memasak lauk dan bilang "nanti beli lauk disimpang aja ya, mama blm sempat masak, mau ke pasar dlu. besok-besok kalau mau beli lauk disana aja, enak-enak," tutur anak kandung dari korban perbuatan Marisa Putri ini.
"Ma, ga ada yang lebih enak dari masakan mama seharusnya aku bisa ngejawab seperti itu, tapi aku pergi gitu aja," sambungnya.
Kendati merasakan kepedihan dan kehilangan yang mendaam, namun Yeyen mencoba kuat untuk mengikhlaskan kepergian sang ibu.
"Banyak kata seandainya di pikiranku, penyesalan selalu berkecamuk dibenakku, tapi tidak ada kata seandainya dalam ketetapan Allah, tidak ada yang perlu disesali karna semua itu memang jalan yang terbaik untuk mama. yeyen ikhlas kok ma, tapi yen cengeng, mama jangan sedih ya liat yen nangis. bsk bsk yen bakal jadi anak yg kuat seperti yang mama mau," ujarnya lagi.
Yeyen juga mengungkap perasaannya bahwa ibunya akan selalu menjadi ibu terbaik dihatinya.
"Ma, yen mau bilang kalau mama adalah ibu terbaik untuk yeyen. mama ga akan ada gantinya. mama adalah mama yeyen, selamanya akan jadi mama yeyen. Yeyen sayang mama," ungkapnya.
Kita hanya bisa berdoa semoga almarhumah Husnul khotimah dan berharap musibah seperti ini tidak kembali terulang lagi di kota Pekanbaru. ***
Penulis: Ady, Editor: Alseptri Ady