PEKANBARU, AmiraRiau.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, mulai tahun ajaran 2025/2026 menggratiskan biaya pendidikan di 25 sekolah swasta tingkat sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Ke-25 sekolah swasta dimaksud di antaranya SD AT Thoiba di Kecamatan Kulim, SD IT Annisa di Marpoyan Damai, SD YKWI 003 di Pekanbaru Kota, SD Advent di Sukajadi, SD IT Tahfidzul Quran di Tenayan Raya, SD IT Al-Hisa di Tenayan Raya, serta SD IT Fadhila Amal, SD IT Insan Madani dan SD Teknologi. Ketiganya berada di Kecamatan Tuah Madani.
Kemudian SMP Islam YLPI di Kecamatan Sukajadi, SMP Telekomunikasi di Binawidya, SMP Taruna Satria di Binawidya, SMP Tri Bhakti di Payung Sekaki, SMP Masmur di Sukajadi, SMP Muhammadiyah 5 di Rumbai Timur, serta SMP IT Badrul Islam di Binawidya.
Selanjutnya SMP Plus Terpadu di Kecamatan Binawidya, SMP Tunas Karya di Sukajadi, SMP Widya Graha di Bukit Raya, SMP Dwi Sejahtera di Marpoyan Damai, SMP Yabri Terpadu di Bukit Raya, SMP Nurul Falah di Kulim, SMP Pekerti Mulya di Payung Sekaki, SMP Plus At Thoiba di Tenayan Raya, dan SMP Islam Nurul Hidayah di Rumbai Barat.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal, menyebutkan, 25 sekolah swasta itu telah menjalin kerjasama dengan pemerintah kota. Nantinya, biaya pendidikan ditanggung melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda).
Sebelumnya, kata dia, ke-25 sekolah swasta itu juga ikut mengikuti Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) secara serentak dengan sekolah negeri.
"Di SPMB kemarin calon peserta didik yang berada di wilayah kecamatan yang sama dengan kecamatan sekolah swasta yang sudah MoU dengan kita, mereka dapat memilih sekolah tersebut pada jalur afirmasi," ungkap Jamal, Selasa (1/7/2025).
"Cuma kan masyarakat ini payah kita. Sudah kita siapkan sekolah (swasta gratis) tapi kuotanya tidak terisi, karena tetap memaksa (anaknya) masuk sekolah negeri. Padahal ini kan istilahnya sudah negeri juga, tidak bayar sepersen pun, karena kita bantu," ulasnya.
Berdasarkan data pasca SPMB, lanjut Jamal, masih ada sekitar 400 kuota yang tidak terisi di sekolah swasta.
"Contoh di SMP Dwi Sejahtera, itu kuota yang diberi ke kita 96, yang mendaftar cuma 20 orang. Masih ada 76 lagi. Jadi kalau domisilinya di Pekanbaru dan mau ke sekolah swasta, bisa kita bantu," tutupnya.***
Penulis: Afnan