Tokoh Pers Wina Armada Meninggal Dunia, Ketua Umum PWI Sampaikan Dukacita Mendalam

Kamis, 03 Juli 2025 | 17:27:12 WIB
Wina Armada Sukardi

JAKARTA, AmiraRiau.com - Kabar duka menyelimuti keluarga besar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Wina Armada Sukardi, anggota Steering Committee Kongres Persatuan PWI 2025, meninggal dunia pada Kamis, 3 Juli 2025, sekitar pukul 15.59 WIB.

Almarhum wafat dalam usia 65 tahun. Semasa hidupnya, Wina Armada dikenal sebagai sosok wartawan senior, pemikir, dan pakar hukum pers yang memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan dunia jurnalistik dan kebebasan pers di Indonesia.

Lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1959, Wina Armada menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Kariernya di bidang pers sangat panjang dan produktif. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PWI Pusat periode 2003–2008, dan kemudian menjadi anggota Dewan Pers selama dua periode, yakni 2004–2007 dan 2007–2010. Di Dewan Pers, almarhum dipercaya sebagai Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan.

Selain aktif dalam organisasi, Wina Armada juga dikenal luas sebagai penulis dan pemikir hukum pers. Ia menulis sejumlah buku penting, di antaranya Wajah Hukum Pidana Pers dan Menggugat Kebebasan Pers. Ia juga menjadi editor dalam berbagai penerbitan buku bertema hukum dan jurnalisme.

Sepanjang hidupnya, almarhum tak pernah lepas dari dunia tulis-menulis. Sejak masa SMP, ia telah menekuni dunia kepenulisan dan dalam satu dekade terakhir bahkan rutin menulis setiap hari. Salah satu gagasan terakhirnya adalah menyusun antologi puisi untuk anak-anak, sebuah proyek literasi yang jarang disentuh secara khusus. Kumpulan puisi bertajuk Pacul Berdarah menjadi bagian dari upaya itu.

Sekretaris Panitia Kongres Persatuan PWI 2025, Tubagus Adhi, menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian almarhum.

“Beliau adalah salah satu wartawan senior yang pemikirannya sangat saya kagumi. Kontribusinya terhadap dunia pers nasional, baik melalui karya tulis maupun pemikiran hukum dan etika jurnalistik, sangat luar biasa dan akan terus dikenang,” ujarnya.

Kehilangan ini menjadi duka mendalam bagi dunia pers Indonesia. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan segala amal ibadah serta dedikasinya selama hidup menjadi amal jariyah yang terus mengalir.

Ketua Umum PWI Sampaikan Dukacita yang Mendalam

Ketua Umum (Ketum) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Zulmansyah Sekedang, menyampaikan dukacita mendalam atas wafatnya wartawan senior dan tokoh pers nasional, Wina Armada Sukardi, yang berpulang pada Kamis (3/7/2025) pukul 15.59 WIB.

“Innalillahi Wainna ilaihirajiun. Pers Indonesia kehilangan salah satu sosok terbaiknya. Bang Wina adalah wartawan senior yang memiliki dedikasi tinggi terhadap profesi, ahli dalam hukum pers, dan selalu menjaga marwah organisasi,” ujar Zulmansyah saat dihubungi, Kamis sore.

Zulmansyah mengaku kabar duka ini ia terima sesaat setelah mendarat di Pekanbaru. Bagi Zulmansyah, Wina Armada bukan hanya kolega di PWI Pusat, tapi juga sahabat seperjuangan yang konsisten membela kemerdekaan pers dengan cara yang santun, argumentatif, dan bermartabat.

Wina Armada dikenal luas sebagai wartawan, advokat, penulis buku, sekaligus pengamat film. Ia telah lama berkiprah sebagai pengurus PWI Pusat, anggota Dewan Pers, dan Ketua Pelaksana Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI). Ia juga merupakan penulis aktif yang baru saja menyelesaikan buku Tafsir KUHP Baru (UU No. 1 Tahun 2023) setebal lebih dari 600 halaman. Buku tersebut ditulisnya di tengah kesibukan pribadi dan profesi, termasuk saat mendampingi kelahiran cucu ketiganya.

Selama hidupnya, Wina dikenal sebagai sosok yang kritis namun solutif. Dalam salah satu tulisannya berjudul “Dibuang di UU Pers, Dipungut di KUHP”, ia menolak kebangkitan kembali pasal-pasal karet dalam KUHP baru yang menurutnya berpotensi mengekang kebebasan pers.

Tak hanya di dunia hukum dan jurnalistik, Wina juga aktif sebagai kritikus film. Ia pernah meraih Piala Mitra untuk penulis kritik film terbaik dan menerima penghargaan Lifetime Achievement Award dari FFWI XII tahun 2022 atas pengabdian panjangnya di dunia perfilman.

Wina Armada juga dikenal sebagai pembimbing bagi banyak wartawan muda dan aktif dalam pelatihan-pelatihan jurnalistik. Ia tidak hanya meninggalkan jejak pemikiran, tetapi juga warisan nilai-nilai kejujuran, keberanian, dan integritas dalam dunia pers.

Informasi mengenai rumah duka dan prosesi pemakaman akan disampaikan lebih lanjut oleh pihak keluarga.

Selamat jalan, Bang Wina. Jejak langkah dan pemikiranmu akan terus hidup dalam sejarah pers Indonesia. 

Rumah duka berada di
Jalan Mawar No1, RT 02, RW 14, Bintaro, Jakarta Selatan
(Dekat SMP 178 - Mesjid Al Husnah)

Tags

Terkini