PEKANBARU, AmiraRiau.com - Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho, menyebutkan jika masterplan penanganan banjir yang telah disusun pada 2020 lalu sudah tak bisa digunakan lagi.
"Jadi, ternyata masterplan yang dibuat dulu sudah tidak bisa lagi digunakan," ujarnya, Kamis (25/9/2025), menyikapi upaya penanganan banjir mengingat saat ini Kota Pekanbaru mulai memasuki musim penghujan yang rawan terjadinya banjir.
Untuk itu, kata Agung, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akan menggunakan sistem biopori atau lubang resapan silindris yang dibuat di dalam tanah seperti di Jakarta.
"Kita mungkin nanti menggunakan biopori seperti di Jakarta," ucapnya.
Agar penerapan sistem biopori bisa lebih maksimal dalam upaya penanganan banjir, Pemko Pekanbaru akan bekerjasama secara langsung dengan Pemerintah DKI Jakarta.
"Dalam waktu dekat kita akan kerjasama dengan Pemerintah DKI," tutup Agung.
Seperti diketahui, Kota Pekanbaru hingga kini masih dihadapkan dengan persoalan banjir pasca hujan. Tidak hanya merendam pemukiman warga, banjir juga kerap menggenangi badan jalan hingga memicu kemacetan.***
Penulis: Afnan