Pekanbaru, AmiraRiau.Com – Dengan adanya Bus Trans Metro Pekanbaru dewasa ini sangat membantu banyak masyarakat. Apalagi Trans Metro Pekanbaru dirancang sebagai moda transportasi massal pendukung aktivitas Kota Pekanbaru yang sangat padat. Tidak hanya itu saja, Trans Metro Pekanbaru terus berkembang dengan banyaknya bus – bus baru bantuan dari Kemenhub.
Namun disisi lain fasilitas pendukung beroperasinya bus ini cukup memprihatikan. Dikutip dari Tribun Pekanbaru, dilapangan di ketahui banyak halte Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) terlihat kotor dan kusam. Ada juga halte yang ditemui kacanya sudah pecah. Kondisi ini terlihat dibeberapa halte yang berada di Jalan Tuanku Tambusai, Imam Munandar dan Jalan Riau. Dari beberapa ruas jalan ini kondisi halte tidak terawat. Sampah berserakan. Kaca depan dan samping halte banyak yang pecah. Bahkan ada juga atap halte yang sudah bocor. Sehingga membuat banyak warga yang tidak nyaman. Apalagi selain rusak parah, ada juga halte yang baunya pesing sekali. Salah satunya adalah halte yang berada di Jalan Harapan Raya.
“Nggak nyaman kita di dalam halte, kotor dan banyak debunya. Kayaknya memang nggak pernah dirawat sama pemerintah,”kata Naldi salah seorang warga yang ingin menggunakan bus TMP di salah satu halte yang berada di Jalan Tuanku Tambusai, Selasa (25/4/2017).
Untuk menanggapi keluhan warga tersebut, Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru melalui Kepala Bidang Pengawasan Pengelola Angkutan Perkotaan (PPAP), Wisnu Haryanto mengaku tidak bisa berbuat banyak. Lagi-lagi masalah anggaran menjadi alasan. Apalagi tahun ini, Pemko Pekanbaru melalui Dinas Perhubungan hanya menganggarkan Rp. 150 juta untuk biaya pemeliharaan Halte bus TMP.
“Tahun ini kita memang hanya anggarkan untuk perbaikan bangku, atap yang bocor, tangga yang rusak dan kaca pecah,” jelas Wisnu.
Pihaknya mengakui anggaran untuk pemeliharaan halte – halte TMP tersebut sangatlah minim. Itulah sebabnya banyak halte di Pekanbaru yang tidak tersentuh oleh petugas. Sebab perawatan tidak bisa dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan karena terkendala anggaran yang minim.
Wisnu juga menambahkan bahwa anggaran Rp 150 juta tersebut, hanya cukup untuk merawat dan memperbaiki enam unit halte saja. Jadi tidak heran banyak halte di Pekanbaru yang kondisinya rusak parah dan belum diperbaiki.
“Makanya masih banyak yang belum tersentuh untuk diperbaiki. Tapi kita akan coba minta bantuan ke Pemprov Riau dan Pemerintah Pusat,” tambahnya.
Wisnu juga mengatakan, jumlah halte di Pekanbaru memang sudah banyak dikelola langsung oleh Dishub Pekanbaru setelah beberapa halte sudah tidak dikelola pihak ketiga.
“Jadi halte yang sudah tidak dikelola pihak ketiga, tentu akan menjadi tanggung jawab kami. Contohnya ada puluhan halte dari pihak ketiga yang sudah menjadi tanggung jawab kami,” katanya sambil menutup keterangannya.