Rokan Hulu, AmiraRiau.Com – Perbuatan keji tak pernah habisnya. Kali ini seorang pria dengan bejat memperkosa anak gadisnya sendiri. DML (42). Warga Desa Ngaso, Ujung Batu, Rokan Hulu, ini memperkosa Bunga (15) hingga berkali-kali. Lebih kerennya lagi, pemerkosaan yang dilakukannya itu tepat di depan istrinya, AB (37).
Dilansir dari bengkalisone Memang pada awalnya AB tidak mengetahui perlakuan kurang ajar suaminya itu kepada putrinya. Sampai pada Senin (10/7) dini hari lalu, AB terbangun dan tidak melihat DML di sampingnya. Secara sayup sayup, dia mendengar suara isak tangis dari kamar putrinya.
Karena penasaran dan curiga, AB lalu segera mendatangi kamar putrinya. Alangkah terkejutnya wanita paruh baya ini ketika melihat suaminya sedang menggenjot putri mereka di atas tempat tidur.
Walaupun pada saat itu ia mendengar putrinya merintih kesakutan dan minta ayahnya menghentikan pemerkosaan itu, tetapi AB tidak melarang suaminya. AB justru kembali tidur dan tidak menanyakan hal itu pada DML.
Keesokan harinyalah AB baru memberanikan diri bertanya pada suaminya tentang perbuatan bejat yang dilakukan suaminya pada anak gadi mereka. Tetapi, DML malah emosi dan mengambil parang juga mengancam istrinya.
“Jangan kau bilang-bilang sama orang, nanti kubacok kau!,” ancam DML.
Ancaman itu membuat AB ketakutan. Dia lalu bertanya pada Bunga. “Mengapa kau melakukan itu pada bapak kandungmu?.” Bunga menjawab; “Takut aku Mak. Bapak mengancam membacok aku.”
Sebulan kemudian, Rabu (9/8) sore, AB yang baru pulang bekerja kembali mendengar anak gadisnya menangis di kamar mandi. Pada saat itu bunga mengaku baru saja perkosa dan dipukuli DML ayahnya. Tidak terima, kesabaran AB pun habis. Dia lalu beranjak mengajak putrinya melaporkan perbuatan ayahnya ke Polsek Ujung Batu. Kepada petugas, Bunga mengaku pertama kali diperkosa ayahnya pada 1 Mei 2017 lalu.
“Korban (Bunga, red) mengaku tidak hafal lagi berapa kali diperkosa ayahnya. Yang pasti lebih 10 kali,” jelas Kapolres Rohul, AKBP Yusup Rahmanto, di Pasirpangaraian, Sabtu (12/8).
Begitu mendapat laporan, polisi langsung menciduk DML dari rumahnya. Kepada petugas, pria kelahiran Pulau Nias, Sumatera Utara, 4 Juni 1975, itu mengakui semua perbuatannya.

