DALAM rangka mengangkat potensi budaya lokal sehingga mengalami inovasi dan berdampak ekonomi serta berorientasi pada pasar komersil menjadi landasan kegiatan Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) yang diprakarsai oleh Badan Ekonomi Kreatif RI saat melakukan pertemuan dengan Plt Bupati Siak Drs. HM Alfedri, M.Si pada senin (07/05/2018).
Direktur Edukasi Badan Ekonomi Kteatif RI Poppy Savitri menjelaskan program ini merupakan kelanjutan dari lima daearah yang telah terpilih yang memenuhi persyaratan termasuk dalam 10 destinasi pariwisata prioritas nasional. lima Kabupaten atau Kota tersebut adalah Kabupaten Siak-Riau, Kabupaten Belitung-Bangka Belitung, Kota Singkawang-Kalimantan Barat, Kabupaten Dompu-NTB dan Kabupaten Wakatobi-Sulawesi Tenggara.
Kedatangan tim Bekraf di Siak untuk melihat potensi lokal dan UMKMnya. Saat ini Bekraf juga mengirimkan orang-orang yang sesuai dengan potensi masing-masing daerah yang nantinya bisa digali. Bekraf melihat Siak memiliki potensi yang paling lengkap, ada tari-tarian, fashion, kuliner khas melayu dan juga ada seni arsitektur yang nantinya dapat dieksplor.
Sementara Itu anggota Bekraf yang membidangi Business Developer Muhammad Irfan mengungkapkan, kekagumannya saat melakukan perjalanan dari Pekanbaru menuju Siak mengunakan kapal motor perahu melalui jalur Sungai Siak. Sangat memiliki kesan yang amat menarik untuk di ulas bersama teman-teman Bekraf tentang potensi alam yang begitu indah.
Plt. Bupati Siak Drs. H. Alfedri, M.Si mengucapkan terima kasih kepada Bekraf RI yang telah menunjuk Kabupaten Siak sebagai salah satu Kabupaten yang memiliki program Inovatif dan Kreatif dalam Kolaborasi Nasional. Dari 12 Kabupaten Kota terpilih 5 Kabupaten Kota yang melakukan ekspos, dari lima Kabupaten Kota tersebut yang salah satunya Kabupaten Siak yang berasal dari Provinsi Riau.
Kehadiran Rombongan Bekraf di Kabupaten Siak merupakan momentum yang sangat baik untuk memotivasi, mendorong dan menstimulus serta dapat membantu mengembangkan produk-produk UMKM yang ada di Kabupaten Siak ini, sehingga dapat berdaya saing baik di pasar nasional maupun Internasional.
Kabupaten Siak memiliki potensi UMKM yang cukup besar ini terlihat semangat anak-anak muda Kabupaten Siak sangat tinggi menciptakan produk UMKM namun masih menyentuh pasar lokal.
Rombongan Badan Ekonomi Kreatif RI yang berjumlah 12 orang itu akan berada di Siak selama 9 (sembilan) hari yang di mulai pada tanggal 06 sampai dengan 14 Mei 2018 mendatang. Dengan tim yang terdiri dari Titi Indahyani (Mentor), Muh Irfan (Business Developer), Adhisty Pramitha K. (Arsitektur), Mohammad Faras Zhafran (Desain Interior), Rininta Isdyani (Desain Produk), Fatimah Rangkuti (Desain Komunikasi Visual), Himawan Abdillah (Desain Komunikasi Visual), Dede Ananta (Desainer Fashion), Vita Oktaviana (Koreografer), Ayu Putri D. (Antropolog), Himawan Saputra (Fotografer), Bagus Pradono (Videografer).
Dipilihnya Siak sebagai salah satu dari 5 kabupaten yang menjadi binaan Bekraf memang tak salah. Hal itu diungkapkan Muhammad Irfan, Tim dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang membidangi Business Development, Senin (7/5/2018) pagi.
Irfan juga menyampaikan kekagumannya saat melakukan perjalanan dari Pekanbaru menuju Siak, mengunakan speedboat melintasi jalur Sungai Siak. “Kami sengaja lewat jalur sungai, karena ingin melihat sesuatu hal yang beda. Saat tiba di kota Siak, kami melihat sebuah kota yang tata kotanya cukup bagus, sangat rapi dan indah, bisa di sebut kota visioner,” ungkap Irfan di ruang Pucuk Rebung.
Sementara itu Plt. Bupati Siak Alfedri, menyampaikan terimakasih kepada Bekraf yang telah menunjuk kabupaten Siak sebagai salah satu Kabupaten yang memilik program Inovatif dan Kreatif dalam kolaborasi Nasional.
Alfedri menambahkan, Kehadiran tim IKKON Bekraf di Kabupaten Siak merupakan momentum yang sangat baik untuk memotivasi, mendorong dan menstimulus sehingga bisa membantu mengembangkan produk-produk UMKM di Kabupaten Siak. “Siak memiliki potensi pariwisata dan UMKM yang butuh perhatian dari semua pihak untuk dikembangkan. Salah satunya dari Bekraf ini,” ujar Alfedri.
Menurut Direktur Edukasi Bekraf, Poppy Savitri mengatakan, kegiatan IKKON (Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara) adalah dalam rangka mengangkat potensi budaya lokal sehingga mengalami inovasi pada akhirnya berdampak ekonomi, dan berorientasi pada pasar komersil.
Poppy menjelasakan, program ini merupakan kelanjutan daerah yang telah terpilih yang memenuhi persyaratan termasuk dalam 10 destinasi pariwisata prioritas nasional. “Saya melihat Siak memiliki potensi yang paling lengkap di sini ada tari tarian, ada fashion, kuliner khas melayu dan juga ada Seni Arsitektur yang nantinya dapat kita eksplor,” terang Poppy.
Rombongan yang berjumlah 12 orang itu akan berada di Siak selama 9 (sembilan) hari. Mereka akan melakukan survey ke kampung-kampung untuk dijadikan bahan pengembangan yang terdiri dari 4 bagian penting yaitu mapping, design process, prototyping, dan pameran inspirasi lokal. Selain itu Bekraf juga memfasilitas pengembangan dalam bidang pemasaran dan promosi.
Sejauh ini, Pemkab Siak menyatakan komit terhadap pembangunan bidang ekonomi kreatif. Hal ini merupakan salah satu kriteria sebagai calon daerah Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) 2018 yang ditaja Badan ekonomi kreatif Indonesia (Bekraf).
Menurut Wakil Bupati Siak Alfedri, Siak memiliki sejumlah potensi terkait pembangunan ekonomi kreatif. Di antaranya periklanan, arsitektur, pasar barang seni, kerajinan tangan, desainer/desain, fasion, videografi dan fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layaban komputer, radio dan televisi, riset dan pengembangan dan kuliner.
“Pemkab Siak komit untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif. Hal ini untuk mendukung kekayaan budaya dan sejarah dan tagline Siak the trully Malay,” sebut Alfedri, sebagaimana dilansir riau24.com. Ditambahkannya, kerajinan tenun Siak saat ini sudah memperoleh hak cipta dan desain industri dari Kemenkum HAM, perajin alat musik gambus, dan lain-lain.
Untuk mendukung kegiatan ekonomi kreatif, Pemkab Siak mengadakan sejumlah pelatihan, memberikan bantuan peralatan dan perlengkapan, membangun infrastruktur, kerja sama dengan perusahaan dan memberikan kemudahan permodalan.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produksi dan mengembangkan fungsi kerajinan tradisional yang dimiliki masyarakat Siak sehingga memiliki nilai tambah. Baik secara ekonomi, sosial dan budaya, yg nantinya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Siak.
Sementara itu, Wakil Bekraf Ricky Joseph Pesik mengatakan IKKON (Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara) merupakan sebuah program live-in yang menempatkan seseorang atau sekelompok pelaku kreatif pada suatu wilayah di Indonesia yang bertujuan untuk mendorong dan membantu pengembangan potensi ekonomi kreatif lokal.
Diharapkan para peserta program IKKON dan masyarakat lokal dapat saling berbagi, berinteraksi, bereksplorasi dan berkolaborasi sehingga masing-masing pihak yang terlibat dapat saling memperoleh manfaat secara etis (Ethical Benefit Sharing) berkelanjutan.
Ia menjelaskan bahwa pada pelaksanaan IKKON kali ini diundang 12 daerah, antara lain, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Bengkulu, Kabupaten Belitung, Kabupaten SiaK, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Dompu, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Manggarai Barat, Kota Singkawang, Kabupaten Sambas, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Jayapura.
Gelar Pelatihan—-anak judul
Pada bagian lain, menurut Alfedri, Siak punya sejumlah sektor ekonomi kreatif, antara lain, periklanan, arsitektur, pasar barang seni, kerajinan tangan, desainer/desain, fasion, videografi dan fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layaban komputer, radio dan televisi, riset dan pengembangan dan kuliner. Dirinya menambahkan, kerajinan Tenun Siak yang sudah memperoleh hak cipta dan desain industri dari Kemenkum HAM, perajin alat musik gambus, dan lain-lain.
Untuk mendukung kegiatan ekonomi kreatif, pemkab Siak telah mengadakan pelatihan-pelatihan kepada pelaku ekonomi kreatif. Memberikan bantuan peralatan dan perlengkapan, membangun infrastruktur, kerjasams dengan perusahaan dan memberikan kemudahan permodalan. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas produksi dan mengembangkan fungsi kerajinan tradisional yg dimiliki masyarakat Siak agar memberikan nilai tambah, baik secara ekonomi, sosial dan budaya, yg nantinya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Siak. (adv/hms/e2/dari berbagai sumber)

