SEBAGAI sebuah daerah otonom yang tergolong baru di jajaran wilayah administrasi Pemerintahan Provinsi Riau, Rohil (Rokan Hilir) terus berbenah di segala bidang pembangunan, terutama dimaksudkan untuk mengejar ketertinggalan daerah dan memberikan kesejahteraan yang merata bagi seluruh anggota masyarakat.
Salah satu sektor yang mendapat priroitas penanganan adalah infrastruktur. Bisa dimaklumi, memang, karena dengan infrastruktur –terutama dari jenis jalan dan jembatan—yang baik akan memudahkan akses sosial dan ekonomi masyarakat. Kondisi infrastruktur yang baik juga memungkinkan tumbuhnya pusat-pusat kegiatan ekonomi baru, yang pararel dengan terbukanya peluang ekonomi di berbagai sektor untuk masyarakat Rohil.
Pemkab Rohil, yang untuk periode sedang berjalan dipimpin Bupati H. Suyatno AMP dan Wakil Bupati Drs. Jamiluddin, tergolong menaruh perhatian yang sangat besar untuk membenahi infrastruktur yang diperlukan. Tidak sedikit dana dari APBD Rohil –di samping dana-dana dari sumber lain—yang dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur dasar di kabupaten pemekaran dari Kabupaten Bengkalis itu.
Sebagaimana disinggung di atas, guna menumbuhkembangkan perekonomian masyarakat, maka pemerintah kabupaten Rokan Hilir menggesa realisasi pembangunan jalan IT Terintegrasi dan pemukiman.
Melalui Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) pemkab Rohil akan melakukan peningkatan jalan dalam Kota Kabupaten Rokan Hilir dengan sistem Hotmix dan selain itu juga akan membangun dengan sistem rigid. Kedua kegiatan tersebut dananya bersumber dari APBN.Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala DBMP Kabupaten Rokan Hilir, Jhon Syafrindow melalui Kabid Pengairan Jalan dan Jembatan, Raja Yulistri, Jumat (5/8/2016) di ruang kerjanya.
“Ada sebanyak 26 nama (lokasi) jalan yang dalam Kota Bagansiapiapi yang di Hotmix,” ucapnya.Dengan pagu senilai Rp14 M lebih, Raja tidak mengetahui jelas berapa KM jalan yang akan dibangun di dalam Kota Kabupaten Rohil. “Sementara pekerjaan hotmix masih dalam tahap lanjutan pekerjaan hingga kini, untuk keseluruhan berapa kilo meter, belum dapat kami terangkan saat ini,” tuturnya.
Selain Hotmix, Pemerintah Daerah Rohil juga membangun jalan dengan sistem rigid dua jalur dari simpang Bundaran Gong hingga depan Kantor Kotamil di Kepenghuluan Meranti Kecamatan Bangko sepanjang 4 KM, namun hingga kini belum terlaksana.
Jalan lintas Ujung Tanjung hingga di Tugu Gong, Bagansiapiapi akan diperbaiki pemerintah pusat seiring dengan peningkatan status jalan tersebut menjadi jalan negara. Peningkatan status jalan tersebut telah dituangkan dalam SK Kementerian PU. Pihak Dinas Bina Marga Pengairan Rokan Hilir telah menyampaikan surat ke kementerian agar jalan yang merupakan tanggung jawab pusat tersebut dapat segera diperbaiki. Demikian dikatakan Plt Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP) Rohil Drs Jon Syafrindow didampingi Kabid Bina Marga Budi Mulia. Peningkatan status jalan diharapkan menjadi jawaban untuk perbaikan yang lebih maksimal bila dibandingkan sebelumnya. Di samping itu Dinas BMP sendiri tetap menganggarkan sejumlah kegiatan pembangunan ataupun pemeliharaan jalan bertumpu pada APBD Rohil.
Cukup banyak kegiatan yang masuk ke Rohil baik dari pusat, provinsi maupun kabupaten sendiri. Memang telah terjadi pengurangan anggaran di dinas karena defisit sehingga terpaksa dikurangi Rp279 miliar pada tahun ini, namun kegiatan yang prioritas tetap dijalankan,” kata mantan pejabat Pemko Batam itu. Upaya perbaikan jalan pada tahun ini terangnya yang berupa pemeliharaan lebih kurang dianggarkan Rp20 miliar. Nantinya diarahkan terutama untuk perbaikan jalan, jembatan yang kondisinya sangat perlu diperbaiki.
Selain dari kebijakan dinas, pihaknya juga akan mempertimbangkan informasi atau permintaan dari masyarakat melalui proposal perbaikan infrastruktur jalan, jembatan.
Plt Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan, Jon Syafrindow didampingi Kabid Bina Program Budi Mulia dan Kasi Perencanaan Jalan Raja Yulistri saat dikonfirmasi terkait pembangunan yang dilaksanakan di tahun “Pemeliharaan terutama karena kondisi yang sudah riskan misalnya ada di kecamatan Pujud, Pasir Limau Kapas dan lain-lain,” kata Jon Syafrindouw, sebagaimana dilansir kabarmelayu.com.
Selain itu,Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil) akan kembali memprogramkan Perbaikan Pelabuhan Bagansiapiapi yang terletak di jalan Pelabuhan Baru. Pasalnya, kondisi pelabuhan yang dibangun 2 tahun silam itu saat ini cukup memprihatinkan sehingga tidak bisa digunakan oleh masyarakat maupun para nelayan.
“Kita akan lakukan perbaikan pelabuhan tersebut dengan meminta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Rohil untuk memprogramkannya. Untuk sementara waktu masyarakat maupun para nelayan yang melakukan aktifitas terpaksa menumpang di pelabuhan milik pengusaha galangan kapal, Oliong yang letaknya tidak jauh dari pelabuhan milik pemkab tersebut,” ujar Bupati Rohil, H Suyatno Amp Baru-baru ini di Bagansiapiapi.
Rencana akan diprogramkannya perbaikan pelabuhan tersebut saat Bupati Suyatno bersama Wabup Rohil Drs Jamiluddin, Plt Sekdakab Rohil Drs H Surya Arfan, Para Asisten dan Instansi terkait melakukan peninjauan di lokasi pelabuhan. “Ini kondisinya sudah cukup parah dah harus secepatnya dilakukan perbaikan. Jika ini dibiarkan berlama-lama maka dikhawatirkan aktifitas para nelayan akan menjadi lumpuh,” katanya.
Ia juga merasa heran dengan pelabuhan milik pengusaha Galangan kapal, Oliong. Dimana pelabuhan milik tokoh masyarakat Tionghoa itu masih terlihat kokoh, padahal pelabuhan itu dibangun sudah cukup lama. “Nah, pelabuhan milik kita (pemkab-red) baru 2 tahun dibangun sudah roboh dan tidak bisa lagi difungsikan pemakaiannya,” ketus Suyatno.
Diakuinya, Negeri julukan seribu kubah ini memang telah memiliki pelabuhan bertaraf internasional yang dibangun oleh pemerintah pusat di areal pusat perkantoran, Batu empat, Bagansiapiapi. Namun, Pelabuhan aset milik pemkab rohil juga harus diperbaiki agar para nelayan mudah melakukan bongkar muat hasil tangkapannya.
Kerusakan Pelabuhan Bagansiapiapi itu katanya terjadi karena hempasan ombak air pasang surut yang terjadi tiga kali dalam sehari. “Nah, dengan gelombang yang besar tentunya tiang penyangga pelabuhan dari beton tersebut menjadi patah dan mengakibatkan pelabuhan menjadi miring kearah laut,” ungkapnya. (adv/nurismi/hms)