Keanggotaan DPRD Riau Periode 2019-2024 Dilantik, Sejumlah Harapan Mengemuka

????????????????????????????????????

DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Provinsi Riau yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, tempat berkantornya para legislator pilihan langsung rakyat Riau, resmi memiliki keanggotaan baru untuk periode tahun 2019 sampai 2024. Sebanyak 65 legislator untuk masa bakti lima tahun ke depan itu merupakan produk Pemilu Legislatif 2019.

Pada Jumat (6/9/2019), Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Riau atas nama ketua Mahkamah Agung, melantik dan mengambil sumpah janji 65 anggota DPRD Riau untuk masa jabatan 2019-2024. Pelantikan dan pengambilan sumpah serta janji ke-65 anggota DPRD Riau periode 2019-2024 itu untuk menggantikan keanggotaan DPRD Riau periode 2014-2019 yang sudah berakhir masa jabatannya.

Usai prosesi pengambilan sumpah dan janji, dilanjutkan dengan penandatangan yang diwakilkan oleh Ketua DPRD Riau sementara Sukarmis dari Partai Golkar. Dan dilanjutkan dengan penyematan lencana dewan.

Usai dilantik, Sekretaris DPRD Provinsi Riau, Kaharuddin pun membacakan surat keputusan mengenai pimpinan sementara dewan, sebelum pimpinan definitif ditentukan. Dikatakannya, pimpinan DPRD Provinsi Riau sementara ini terdiri atas satu orang ketua dan wakil ketua yang berasal dari dua partai peraih kursi terbanyak pada pemilihan legislatif 17 April lalu. “Sesuai surat dari DPD Golkar, Sukarmis ditunjuk sebagai ketua sementara. Dan dari surat DPD PDIP Zukri Misran dipercaya sebagai wakil ketua sementara,” katanya.

Setelah itu, sebanyak 65 orang anggota DPRD seluruh anggota DPRD Riau tersebut duduk di kursi masing-masing dan akan mulai langsung bekerja, terhitung sejak pelantikan. Dan dilanjutkan dengan penyerahan palu pimpinan Ketua DPRD Riau sementara, dari dua partai peraih suara terbanya, yakni Sukarmis dari Partai Golkar sebagai Ketua, dan Zukri dari partai PDIP.

Penyerahan palu dan buku memori langsung diserahkan oleh Ketua DPRD Riau Septina Primawati Rusli, kepada Sukarmis. Selanjutnya Sukarmis langsung memimpin dan memberikan sambutan perdana pada rapat paripurna DPRD Riau. Pantauan di lokasi, meski ruang rapat paripurna DPRD Riau dipenuhi ribuan undangan yang hadir, pengambilan sumpah dan janji anggota dewan ini berlangsung aman.

Dari 65 anggota DPRD Riau baru yang dilantik dan diambil sumpah janjinya itu, terdapat sebanyak 33 orang wajah baru. Mereka tersebar di semua partai politik yang berhasil lolos ke DPRD Riau. Sementara 32 lainnya merupakan petahana (incumbent). Mereka dilantik dan diambil sumpah janjinya setelah KPU Riau pada 10 Agustus lalu menetapkan perolehan kursi partai politik dan calon terpilih anggota DPRD Riau Pemilu 2019 dalam sebuah rapat pleno.

Yang menarik, di antara 65 anggota DPRD Riau yang baru dilantik itu, terdapat di antaranya pasutri (pasangan suami isteri). Keduanya adalah Agung Nugroho dan Sulastri. Suaminya Agung Nugroho merupakan anggota dewan dari Partai Demokrat daerah pemilihan Kota Pekanbaru, sementara isterinya Sulastri dari Partai Golkar daerah pemilihan Kabupaten Indragiri Hilir.

Agung Nugroho mengatakan, meskipun berstatus sebagai suami isteri, namun saat bertugas sebagai wakil rakyat mereka akan tetap menjunjung profesionalisme. “Tentunya kita punya tanggung jawab masing-masing bagi daerah pemilihan kita dan akan bekerja secara profesional membela rakyat,” ujar Agung Nugroho. Agung Nugroho dan Sulastri merupakan caleg dengan perolehan suara tertinggi.

Meski berbeda partai dengan sang istri, menurut Agung, tidak akan menjadi perbedaan dan halangan bagi mereka, yang jelas tujuan untuk menjadi wakil rakyat sendiri karena ingin mewakili rakyat dalam memperjuangkan aspirasinya. “Maksud dan tujuan partai itu kan sama untuk membela kepentingan rakyat, jadi kami sama-sama perjuangkan rakyat meskipun beda perahu,” jelas Agung.

Sebelum prosesi pelantikan dimulai, gedung DPRD Riau Jalan Sudirman Pekanbaru sudah ramai dipadati oleh ribuan undangan. Baik dari kalangan anggota dewan yang akan dilantik, pejabat pemerintah, tokoh masyarakat hingga keluarga dari masing-masing anggota dewan yang akan dilantik. Petugas keamanan dari kepolisian, TNI dan Satpol PP juga sudah bersiaga di lokasi. Ramainya undangan membuat gedung DPRD Riau penuh sesak. Sehingga para undangan harus mengantri untuk masuk ke dalam ruang pelantikan.

Untuk kegiatan itu, Sekretariat DPRD Riau menyiapkan 1.200 kursi untuk para undangan. Kabag Persidangan, Muflihun, menjelaskan 1200 undangan tersebut terdiri dari para keluarga anggota DPRD Riau terpilih, Guebrnur Riau, Wakil Gubernur Riau, Forkompinda, tokoh masyarakat Riau dan undangan lainnya. “Setiap anggota Dewan punya jatah bawa anggota 10 orang, semua kepala daerah juga kita undang,” ujar Muflihun.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, terlihat untuk memasuki ruang sidang paripurna tempat pelantikan tamu harus melewati serangkai pemeriksaan. Ada perangkat metal detector yang mesti dilewati. Termasuk juga pemeriksaan dari aparat yang berjaga di depan pintu masuk. Pengaman tidak saja dilakukan pihak kepolisian, tapi juga melibatkan TNI dan pihak terkait lainnya.

Informasi yang diterima menyebutkan, sebanyak 500 aparat keamanan dikerahkan untuk mengamankan prosesi pelantikan 65 anggota DPRD Riau periode 2019-2024 tersebut. “Ada sebanyak 500 aparat keamanan yang terdiri dari aparat kepolisian, Satpol PP dan security DPRD Riau yang akan mengamankan pelantikan anggota DPRD Riau nanti,” jelas Muflihun, Rabu (4/9/2019).

Pada bagian lain, ratusan papan bunga berjejeran di depan kantor DPRD Riau hingga Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang posisinya bersebelahan dengan gedung DPRD Riau. Adapun bunyi dari ucapan di papan bunga hampir seragam yakni ucapan selamat kepada 65 anggota DPRD Riau yang akan dilantik esok hari, Jumat, 6 September 2019 lalu. Yang mengirimkan papan bunga ucapan pun juga beragam, mulai dari, pengusaha, tim sukses, partai, paguyuban, hingga organisasi lainnya. Begitu juga dengan ukuran papan bunganya.

Papan bunga tidak hanya berada di luar gedung saja. Namun juga merambah ke dalam komplek, bahkan tampak para petugas yang ingin memajang papan bunga kesulitan mencari space karena sudah penuh. Selain penuh dengan papan bunga, kantor DPRD Riau juga dipenuhi dengan parkiran mobil karena hari ini hampir seluruh anggota DPRD Riau datang ke kantor.

Sejumlah Harapan
Menyusul dilantiknya keanggotaan DPRD Riau baru, yang akan mengabdi buat daerah ini untuk rentang waktu lima tahun ke depan, sejumlah harapan pun mengemuka. Antara lain dari Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, yang menaruh harapan besar kepada para legislator yang menduduki kursi wakil rakyat itu.

Dia berharap, ke depan hubungan baik dan sinergitas antara Pemprov Riau dan DPRD Riau dapat terus terjalin baik dan semakin harmonis. “Kita berharap semua anggota DPRD Riau yang baru dapat melanjutkan kerjasama yang sudah dibangun selama ini dengan DPRD yang lama,” harapnya. Sebab, kata dia, jika sinergi antara eksekutif dan legislatif berjalan dengan baik, maka akan bermuara kepada kesejahteraan masyarakat Riau.

“Itulah harapan kita di eksekutif. Kan anggota DPRD yang dilantik ini ada yang lama dan ada dari kabupaten/kota dan umum. Tentu dengan berbekal latar belakang dan pengalaman anggota DPRD baru ini, maka tidak akan terlalu sulit untuk bekerjasama dengan pemerintah,” demikian dikatakan Wagubri.

Sementara Ketua DPW PAN (Partai Amanat Nasional) Provinsi Riau Irwan Nasir meminta kepada tujuh kader terbaik PAN yang terpilih duduk di DPRD Riau periode 2019-2024 untuk bekerja maksimal sesuai dengan keinginan masyarakat Riau.

“Jangan khianati kepercayaan masyarakat. Tetaplah setia memegang amanat dan bergerak serempak membangun negeri,” pinta Irwan. Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti itu juga menekankan seluruh kader PAN Riau dapat saling bersinergi dengan tujuh kader ini dalam mewujudkan cita cita atau visi partai yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat Riau secara umum.

Sementara itu, Ade Hartati Rahmad Anggota DPRD Riau periode 2014-2019 yang kembali diberi amanah lima tahun ke depan, berharap Pemprov Riau dapat menitikberatkan pembangunan SDM (sumber daya manusia) sesuai dengan RPJMD yang telah disahkan. Menurut Ade, sebagai ibu kota Provinsi Riau, dan sebagai pusat pendidikan [sekolah-sekolah] dan pusat pelayanan kesehatan [rumah sakit-rumah sakit], sudah sebaiknya Pemprov Riau menjadikan Pekanbaru sebagai ordinat dari pembangunan SDM tersebut.

Sebagai ibu kota provinsi, sambungnya, Pekanbaru juga sebagai pusat perekonomian di provinsi Riau. “Perputaran perekonomian makro hingga mikro tentu nya diperlukan komitmen dari Pemprov Riau menjaga kestabilan harga komoditas perkebunan dan pertanian kita,” kata dia. Lain dari pada itu, pembangunan insfrastruktur dan air bersih, harus menjadi perhatian mengingat Pekanbaru secara geografis berada di wilayah dataran rendah.

Terakhir, kata Ade, mewujudkan kebijakan Pekansikawan. Di mana program ini akan mengintegerasikan pembangunan empat kawasan yakni Pekanbaru, Kabupaten Siak, Kampar dan Pelalawan. Konsep Pekansikawan bertujuan untuk membangun kota baru dengan memperhatikan hal-hal yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau. (adv/hms/e2/dari berbagai sumber)

gambar