AmiraRiau.Com – Setelah cukup lama ditunggu, ihwal Pemerintahan Provinsi Riau memiliki Wagubri (Wakil Gubernur Riau) definitif menyusul setelah digelarnya sidang paripurna DPRD Riau dengan agenda berupa pemilihan Wagubri.
Posisi Wagubri di jajaran Pemprov Riau sudah lama kosong menyusul setelah Wagubri sebelumnya, Aryadjuliandi Rachma, ditetapka sebagai Gubri (Gubernur Riau) definitif. Arsyadjuliandi Rachman “naik pangkat” menjadi Gubri untuk menggantikan posisi Gubri sebelumnya, H. Annas Maamun, yang tersangkut persoalann hukum.
Rapat Paripurna Pemilihan Wakil Kepala Daerah Provinsi Riau yang digelar DPRD Riau berakhir setelah melewati proses yang panjang dan mendebarkan. Rapat Dipimpin Ketua DPRD Riau Septina Primawati Rusli.
Setelah melewati dua kali pemilihan oleh 63 anggota DPRD Riau, Selasa (25/4/2017), akhirnya Wan Thamrin Hasyim unggul dengan perolehan 40 suara dibandingkan Ruspan Aman yang mengantongi 23 suara. Mantan Bupati Rokan Hilir ini resmi dipilih sebagai Wakil Gubernur Riau pendamping Gubernur Arsyadjuliandi Rachman sisa masa jabatan 2013-2018.
Hasil pemilihan ini sesuai dengan keinginan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman. Ketua DPD Partai Golkar Riau tersebut sejak awal sudah terang-terangan menginginkan mantan Bupati Rokan Hilir tersebut sebagai pendamping. Meskipun sesuai keinginan, namun prosesnya tak semudah yang diharapkan.
Karena itu, wajar jika Gubernur Arsyadjuliandi Rachman yang sejak pagi mengikuti proses pemilihan nampak merasa lega. Ia bakal punya wakil sesuai dengan yang diinginkannya.
Untuk memastikan Wan Thamrin menjadi Wakil Gubernur Riau terpilih harus digelar pemilihan dua kali. Pasalnya, pemilihan awal perolehan suara kedua calon seri. Sama-sama mendapatkan 31 suara dari 62 anggota DPRD Riau.
Lewat Dua Kali Pemilihan
Dua kandidat Wakil Gubernur Riau, Ruspan Aman (kiri) dan Wan Thamrin Hasyim mengikuti proses pemilihan di DPRD Riau, Selasa (25/4/2017). Wan Thamrin Hasyim akhirnya terpilih dampingin Gubernur Arsyadjuliandi Rachman untuk sisa jabatan 2014-2019
Pada pemilihan ulang, seorang anggota Fraksi PDIP UE Tengger Sinaga yang semula alpa mendadak muncul. Hadirnya Tengger menjadikan pemilih suara jumlahnya ganjil. Dengan demikian tidak mungkin kembali terjadi seri.
Setelah terpilihan menjadi, proses selanjutnya akan diproses melalui pengajuan kepada Menteri Dalam Negeri untuk dikeluarkan surat keputusan (SK) untuk Wan Thamrin sebagai Wakil Gubernur Riau definitif.

Sebagaimana diketahui, Wan Thamrin adalah Bupati pertama Kabupaten Rokan Hulu yang saat ini tak memiliki jabatan. Sementara Ruspan Aman adalah mantan anggota DPRD Riau tiga periode yang saat ini juga duduk sebagai Ketua Harian Partai Golkar Riau.
Dalam rapat paripurna yang dihadiri Gubernur Arsyadjuliandi Rachman dan dipimpin Ketua DPRD Riau Septina Primawati langsung melakukan penetapan Wakil Gubernur terpilih menjelang dilantik nantinya.
Sementara Ketua DPRD Riau Dra Hj Septina Primawati MM mengatakan, dengan terpilihnya Wan Thamrin Hasyim, maka tugas dewan untuk mencari sosok pendamping Gubernur Riau Arsyadjuliandi sudah selesai.
“Alhamdulillah DPRD melalui rapat paripurna telah menyelesaikan tugasnya memilih Wakil Kepala Daerah. Secara pribadi dan atas nama pimpinan DPRD saya mengucapkan selamat kepada bapak Wan Thamrin Hasyim yang telah terpilih dalama pemilihan tadi,” ujar Septina Primawati.
Politisi Golkar Riau ini mengatakan, semoga amanah yang telah diberikan pada mantan Bupati Rokan Hilir ini dapat dijalankan dengan baik. Wakil Gubernur juga harus dapat bekerjasama dengan kepala daerah demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Riau secara utuh.
“Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dalam bekerja harus bersatu dan kompak. Inilah yang kita sebut dengan dwi tunggal, dua tetapi adalah satu untuk Riau yang cemerlang, gemilang dan terbilang. Sekali lagi selamat atas terpilih dan selamat bekerja,” pungkas Ketua DPRD perempuan pertama di Riau tersebut.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan bahwa tidak ada istilah kalah atau menang usai pemilihan wakil gubernur sisa masa jabatan 2014-2019 yang memenangkan Wan Tamrin Hasyim. Kemenangan ini merupakan kemenangan bagi semua masyarakat Riau.
Sebaliknya, Andi Rachman (sapaan akrab Gubri) langsung mengajak baik kepada Wan Thamrin atau pun Ruslan Aman untuk bekerja bersama-sama membangun Riau ke depan yang lebih baik.
“Ini bukan kemenangan satu orang, tetapi kemenangan untuk semua. Jadi tak ada yang merasa kalah atau menang. Sekarang bagaimana kita berpikir membangun Riau ke depan yang tantangannya begitu banyak. Biar bisa kita pecahkan bersama-sama,” kata Andi Rachman, Selasa (25/4/2017).
Menurut Andi, pemilihan yang sampai dua putaran tersebut merupakan bagian dari demokrasi. Karena itu, Andi juga mengapresiasi setinggi-tingginya kepada anggota dewan yang telah menjalankan pesta demokrasi pemilihan wakil gubernur berjalan aman, lancar secara terbuka.
Ada pun untuk tahap selanjutnya, hasil pemilihan yang telah mengantarkan Wan Thamrin Hasyim sebagai Wakil Gubernur Riau ini akan segera dikirim ke Presiden melalui Mendagri. Diharapkan, proses tahapan ini tak memakan waktu lama agar proses pemerintahan selanjutnya bisa lebih berjalan lancar lagi.
Dipantau KPK
Pemilihan Wakil Gubernur Riau ini juga dipantau ketat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sejumlah anggota lembaga anti rasuah itu terlihat mengamati proses pemilihan hingga putaran kedua, dan akhirnya terpilih Wan Thamrin sebagai Wakil Gubernur Riau dengan perolehan 40 suara.
Menurut pejabat Fungsional Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas) Bidang Pencegahan KPK, Anto Ikayadi, pemantauan pemilihan dilakukannya untuk mengantisipasi terjadinya politik uang di kalangan anggota DPRD Riau.
Menurut Anto, politik uang bisa saja terjadi jika tidak dipantau secara ketat. Termasuk adanya politik transaksional atau deal-dealan di setiap fraksi yang ada di DPRD. “Semuanya berpotensi terjadi dalam pemilihan,” kata Anto.
Anto menyebut KPK sudah menugaskan tim Kordinasi Supervisi Pencegahan (Korsupgah) di Riau untuk memantau dan mengingatkan setiap anggota DPRD Riau supaya tidak terjadi kecurangan.
Setelah pemilihan berlangsung, Anto menyebut anggota DPRD Riau dan Pemerintahan Provinsi Riau sudah mulai mempunyai semangat integritas sehingga hal-hal yang dikhawatirkan tidak bakal terjadi. “Kita tahu bersama semangat integritas sudah dimulai, sehingga bisa menangkal semuanya,” kata.
Posisi Wakil Gubernur Riau kosong setelah Annas Maamun (Gubernur Riau saat itu) ditangkap KPK. Posisi Annas kemudian digantikan Andi yang saat itu menjabat Wakil Gubernur Riau. Alhasil, sejak Andi naik jadi gubernur sampai tiga tahun lamanya Riau tidak memiliki wakil gubernur. (Adv/Humas/ee/rtc)

