Pemkab Siak Tandatangani MoU Dengan RAPP, Tangani Stunting

Riau (AmiraRiau.com) – PT Riau Andalan Pulp And Paper (RAPP) merupakan satu-satunya perusahan terbesar di Riau, yang merupakan bagian dari grup APRIL melalui komitmen APRIL2030, telah mencanangkan program penurunan angka stunting di Riau khususnya di Kabupaten Siak.

Berbagai upaya dilakukan perusahan yang beroperasi di Kabupaten Siak ini dalam menurunkan angka stunting, yaitu mengadakan sosialisasi kesehatan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada warga dan pemberian paket makanan sehat dan bergizi serta alat-alat diperlukan.

Bupati Siak Alfedri saat diwawancai terkait bantuan dan kepedulian PT RAPP yang ikut serta dalam penurunan stunting mengatakan, hanya RAPP perusahan di Riau khususnya Kabupaten Siak yang memang peduli nasib para penerus bangsa.

“Saya ucapakan terimakasih RAPP sudah mau membantu dan peduli generasi penerus bangsa, saya sangat berharap semua pihak dan lintas sektor turut berperan serta dalam mendukung upaya pencegahan dan penanganan stunting, seperti yang dilakukan RAPP melalui gerakan pencanangan stunting yang dilaksanakan secara serentak dan terpadu hingga ke tingkat Desa dan Kelurahan,” ungkapnya.


Menurutnya, penurunan angka stunting merupakan tanggungjawab bersama antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. Selain itu, juga dibutuhkan kerja keras agar masyarakat paham bahaya stunting untuk anak. “Program yang dimiliki RAPP sejalan dengan program pemerintah dalam penurunan stunting. Semoga apa yang kita usahakan ini bisa berhasil,” tuturnya.

Sementara itu, Head Operation Community Development (CD) RAPP, Sundari Berlian mengatakan, pihaknya telah memberikan pelatihan kepada para kader posyandu yang berada di Kabupaten Siak. Selain itu, CD RAPP juga melatih 180 kader posyandu yang berada di 5 kabupaten di Riau, diantaranya Pelalawan, Kampar, Siak, Kuansing dan Kepulauan Meranti.

Dilanjutkan Sundari, program ini merupakan salah satu visi dari APRIL2030 dimana perusahaan berfokus pada upaya menurunkan prevalensi tengkes (stunting) pada anak balita di Riau. “Tidak hanya itu, perusahaan juga memastikan masyarakat sekitar juga ikut dilibatkan untuk mencapai tujuan tersebut,” ujarnya.

Pihaknya berharap para kader posyandu tersebut dapat memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu di daerahnya tentang cara membuat dan mengolah makanan yang bergizi bagi bayi, sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting.

“Pendampingan berupa pelatihan, dan sudah kita lakukan beberapa kali secara daring karena kondisi pandemi Covid-19, sehingga tak bisa tatap muka. Namun tim kita juga melakukan tinjauan lapangan dengan koordinasi dengan Diskes dan Puskesmas setempat,” sebutnya.

Ia menjelaskan, ada dua pendekatan dalam menjalankan program penurunan angka stunting. Pertama melalui program pemberdayaan masyarakat (community empowerment) yang telah dilakukan secara intensif bersama dengan masyarakat desa di sekitar area operasional perusahaan dan pendekatan kedua dengan menciptakan lingkungan yang kondusif.

“Sederetan kegiatan pelatihan juga dilaksanakan seperti edukasi dan kampanye kesehatan bagi para kader posyandu, ibu hamil, anak dan balita di daerah sasaran,” urainya. Inf

Menampilkan Gambar dengan HTML gambar