
BUPATI Rohul (Rokan Hulu) H. Sukiman mengaku sangat mengapresiasi Yayasan Zaliyah, yang sudah mampu mendirikan lembaga pendidikan, baik PAUD, TK serta PKBM. Hal itu sudah ditunjukan, melalui kampanye untuk menuntaskan buta aksara bagi anak-anak putus sekolah dan masyarakat yang tidak bisa tulis baca.
“Kita sangat mengapresiasi gebrakan yang dibuat Yayasan Zaliyah. Apalagi vidio yang ditampilkan saat digelarnya Pasar Digital Dangaoe-Dangoe di Lapangan Pematang Baih, cukup membanggakan. Ini sebagai bentuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan SDM bidang pendidikan,” kata Bupati Sukiman saat menghadiri Serah Terima Murid TK Islam Zaliyah, Rabu (24/4/2019) pagi.
Kegiatan yang dikemas panggung gembira, digelar di depan gedung TK Islam Zaliyah dan PKBM Zaliyah, di Desa Koto Tinggi Kecamatan Rambah, dihadiri Anggota DPRD Rohul Kasmawati, para orang tua murid TK, serta Ketua Yayasan Zaliyah Hamsanah SPd termasuk para tenaga pendidik.
Bupati Sukiman bersama Bunda PAUD Roul dan Ketua DWP Rohhul melihat berbagai atraksi yang ditampilkan para murid TK, seperti menyanyi, menari serta kegiatan yang membuat meriah kegiatan panggung gembira tersebut, setelah berakhirnya masa pendidikan murid TK yang didik di TK Islam Zaliyah.
Dikatakan Ketua Yayasan Zaliyah, Hamsanah mengatakan, jumlah murid TK setiap tahunnya selama ini 20 murid kemampuan, namun karena banyaknya minat masyarakat menyekolahkan anaknya, kemudian tahun ini ditambah 27 anak dan tahun depan ditambah lagi menjadi 30 murid.
“Kita komitmen melaksanakan pendidikan, di bawah Yayasan Zaliyah. Tenaga guru kita sendiri sudah memadai dan seluruhnya sudah Sarjana. Namun untuk bangunan masih dana kita sendiri membangunnya, jelasnya kita komit tingkatkan pendidikan bagi anak-anak di Rohul ini,” kata Hamsanah.
Ditanya PKBM Zaliyah yang kini adanya komitmen memberantas buta aksara, Hamsanah menyatakan, di PKBM Zaliyah ada kejar paket A, B dan C serta untuk masyarakat tidak bisa tulis baca, keterampilan tata Boga, Sanggar Rias Pengantin, juga kita buka sanggar seni. “Diperkirakan di pedesaan banyak putus sekolah, bukan faktor kemiskinan, namun karena jauhnya jarak tempuh masyarakat ke sekolah, serta kemauan dan faktor ekonomi anak-anak yang dipekerjakan. Sehingga peran orang tua juga tokoh masyarakat harus merangkul juga punya andil tingkatkan pendidikan,” jelas Hamsanah. (Adv/Humas)

