Tak Lulus UAS, Siswa Didenda Beli Keramik

Ilustrasi : Tribun

Batam, AmiraRiau.Com – Ada – ada saja, orang tua murid Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Batam, Kepulauan Riau sedang pusing. Para orang tua murid ini mengeluhkan kebijakan baru pengenaan denda bagi siswa yang tidak lulus ujian akhir sekolah (UAS) beberapa waktu lalu.

Dikutip dari Batam Pos, keluhan itu sendiri hadir karena sanksi yang diberikan kepada siswa tidak masuk akal dan juga memberatkan orang tua murid. Indra, salah seorang wali murid, mengaku mengalami hal tersebut. Setiap mata pelajaran yang tidak lulus, bukannya memberikan remedial, malah pihak sekolah mewajibkan pembayaran dalam bentuk denda.

”Anak saya kelas XII tidak tuntas mata pelajaran bahasa Inggris diwajibkan membeli keramik yang harganya Rp 2 juta,” ungkap Indra.

Tidak itu saja, Indra juga mengakui, pihak sekolah juga mewajibkan membeli speaker bagi siswa yang tidak lulus. Harganya pun cukup mengejutkan, yakni Rp 1 juta tiap unitnya. Itu belum termasuk denda bagi mata pelajaran lain. Misalnya, bingkai berukir dengan harga Rp 300 ribu dan bola kaki seharga Rp 400 ribu hingga Rp 600 ribu.

”Kalau pelajaran olahraga tak lulus, denda bola. Sedangkan bingkai berukir jika tak lulus pelajaran seni rupa. Itu bukan untuk satu orang saja, ada puluhan murid yang diwajibkan membayar denda tersebut. Bisa dihitung berapa uang yang mereka terima,” jelas Indra.

Terkait pemberitaan ini Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Arifin Nasir mengaku sudah menghubungi kepala sekolah SMKN 2. Menurut dia, saat ini kepala sekolah itu berada di Thailand untuk mengikuti undangan dari kementerian.

”Dia (kepala sekolah, Red) ngaku tak tahu. Sekarang saya minta wakil kepala sekolah untuk menghubungi saya, menjelaskan perihal denda itu,” jelas Arifin. (AP/ JPNN)

gambar