Takkan Melayu Hilang di Dunia

Hasrul Sani Siregar, MA

BUKU yang membicarakan perjalanan sejarah tamadun melayu di awal kegemilangannya hingga melayu bertapak saat ini. Buku yang secara lengkap memaparkan bagaimana orang melayu, khususnya di Malaysia selama ini diperkatakan sebagai orang yang hanya bisa jalan di tempat, tanpa ingin meraih kemajuan dan kejayaan. Orang melayu sering diperkatakan sebagai orang yang “malas”, seperti juga yang pernah dikatakan oleh Mantan Perdana Menteri Malaysia dalam bukunya “Malays Dilemma”, tidak suka berusaha, kurang pandai dan sebagainya seperti yang diperkatakan oleh penulis barat bernama R.O. Winstedt. Orang melayu dilabelkan sedemikian rupa agar label tersebut melekat pada diri orang melayu, namun tidaklah benar pendapat yang demikian.

Apa yang disebutkan oleh R.O. Winstedt tersebut, diulas secara lengkap oleh ke-2 penulis yaitu Ismail Noor dan Muhammad Azahan dalam buku tersebut. Buku “Takkan Melayu Hilang di Dunia”, memberikan pemahaman, bahwa orang melayu dapat berprestasi secara gemilang dan sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia. Orang melayu selalunya hanya “terpesona” dengan masa lalunya hingga ia melupakan masa kini yang penuh cabaran (tantangan) yang berat. Pandangan bahwa “melayu malas” telah dijadikan alat oleh penjajah Inggris untuk menundukkan oarng melayu untuk mencapai kemajuan. Hal tersebut  dijelaskan dalam buku tersebut.

Buku ini secara panjang lebar memaparkan kegigihan dan keuletan orang-orang mMelayu khususnya melayu yang ada di Semenanjung Malaysia. Keuletan dan ketekunan orang melayu telah memberikan penghormatan terhadap budaya melayu itu sendiri, agar budaya melayu tak hilang di dunia, apa yang hendak dimaksud oleh ke-2 pengarang tersebut. Nilai-nilai murni dari budaya melayu itu sendiri seperti kepercayaan kepada tuhan (Allah SWT), keikhlasan, amanah, keyakinan pada diri sendiri, kejujuran dan tanggung-jawab merupakan hal yang patut dijaga agar nilai-nilai murni tersebut akan membentuk dan membawa masyarakat melayu kearah kecermelangan dan kejayaan dalam menghadapi era Globalisasi dan Liberalisasi di masa depan. Oleh sebab itu, “Takkan Malayu Hilang di Dunia”, merupakan refleksi atas kesadaran orang-orang melayu untuk dapat maju dan berkembang sejajar dengan budaya lainnya di dunia.

Seperti ungkapan Dr. Mahathir Mohamad yang mengatakan “tak ada gunung yang tinggi tak dapat didaki, tak ada lurah yang dalam yang tak dapat dituruni”, menggambarkan, tekat orang melayu khususnya di Semenanjung Malaysia untuk dapat berkembang dan maju sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia. Dengan membaca buku ini, kiranya dapat memberikan pemahaman yang jelas dan sempurna yang hanya memandang dari luarnya saja, tapi tidak dilihat dari dalamnya. Buku ini juga menjelaskan kemajuan dan kegemilangan yang telah dicapai oleh orang melayu di Semenanjung Malaysia.***

Hasrul Sani Siregar, MA
Widyaiswara di BPSDM Provinsi Riau

 

gambar