Workshop Jurnalistik Dalam Penanganan Isu Kerukunan Umat Beragama

Setiap tahun ada tren peningkatan kasus pemberitaan berunsur sara. Variabel penyebab meningkatnya tren kasus pemberitaan ini sangat banyak. Dari kacamata Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) variabel yang dideteksi selama ini adalah variabel politik. Namun demikian, mudah-mudahan dengan variabel politik itu nanti bisa ditekan. Sehingga masyarakat itu nanti bisa teredukasi dan menerima berita-berita yang lebih proporsional.

”Karena itu, kegiatan workshop jurnalistik dalam penanganan isu kerukunan umat beragama ini merupakan salah satu upaya kita meredam tren itu. Dan kita tidak bisa mendeteksi secara detail. Tapi setidaknya peningkatannya bisa lebih dari 10 persen. Apalagi itu bisa naik turun atau fluktuatif. Apalagi itu mendekati tahun-tahun politik biasanya akan lebih tinggi,” papar Kepala Bidang Harmonisasi Umat Beragama Pusat Kerukunan Umat Beragama Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI, Wawan Djunaedi MA saat diwawancarai wartawan usai pembukaan workshop jurnalistik dalam penanganan isu kerukunan umat tingkat nasional di Ballroom Hotel Pangeran, Pekanbaru, Riau, Senin (11/09/2017).

Menurut Wawan, tanpa pers tidak bisa memberikan edukasi, informasi kepada masyarakat secara baik. Oleh karena itu, dengan sinergi teman-teman jurnalis ini diharapkan bisa memberikan edukasi yang luar biasa kepada masyarakat, terutama dalam mencerna fenomena yang terkait dengan keberagaman. Karena keberagaman tidak bisa dipungkiri, sehingga dengan edukasi yang luar biasa dari teman-teman pers masyarakat akan semakin dewasa.

”Saya melihat industri pers di Riau cukup bagus terkait pemberitaan terkait kerukunan umat beragama. Karena beberapa tahun lalu kami juga melihat ada isu yang sangat sensitif tentang pembangunan rumah ibadah. Dan ternyata teman-teman pers di Riau bisa mengelolanya, sehingga bisa memberikan pemahaman yang cukup proporsional. Sehingga kasus-kasus itu bisa lebih damai dan bisa diselesaikan oleh aparat dengan baik. Karena memang, apabila tidak secara baik ditangani, justru kadang-kadang bisa menjadikan kontroversi. Saya lihat teman-teman pers di Riau cukup baik, sehingga isu-isu itu bisa diselesaikan dengan baik,” beber Wawan.

gambar