Yang Menguntungkan Ducati Menatap Musim MotoGP 2016

JAKARTA, AMIRARIAU.COM-Ducati diyakini bisa merusak dominasi Yamaha dan Honda di musim 2016. Sebabnya tak lain karena mereka punya keunggulan di pemahaman ECU dan jumlah pebalap.

Ducati digadang-gadang tampil oke di musim MotoGP 2016 ini dan mengganggu persaingan Yamaha-Honda di perburuan gelar juara dunia. Sejauh ini dari tiga hari tes resmi pramusim di sirkuit Sepang, Malaysia, pabrikan Italia itu memang belum cukup menunjukkan hasil yang wah.

Namun ada potensi yang ditunjukkan dari para rider dengan motor bermesin Ducati. Di hari terakhir, ada empat pebalap yang masuk 10 besar catatan terbaik. Pebalap tes Casey Stoner memimpin dengan menempati posisi lima, diikuti Danilo Petrucci (7), Andrea Iannone (8), dan Scott Redding (9).

Dengan potensi itu, Ducati masih berpeluang memoles motornya lebih baik lagi. Salah satu keuntungan yang mereka punya adalah keunggulan dalam pemahaman ECU seragam dari Magneti Marelli.

Sejak ikut Open Class di 2014, Ducati sudah bekerja dengan ECU standar. Ducati juga sudah punya hubungan lama dengan Magneti Marelli. Artinya mereka sudah punya cukup banyak data menyambut digunakannya ECU seragam musim ini.

”Dalam hal piranti lunak, saya rasa kami memulai sejak awal dari Open Class. Karena piranti lunak Open Class adalah titik mula dari piranti lunak seragam ini,” kata Manajer Umum Ducati Corse Luigi Dall’Igna dikutip Crash, sebagaimana dilansir detikSport.

”Jadi kami memulai sejak awal Open Class untuk bekerja dengan piranti lunak tersebut dan rasanya kami cukup banyak belajar selama dua musim terakhir. Dengan begitu kami punya sejumlah keuntungan kecil dibandingkan lainnya dari sudut pandang itu.”

”Tapi sejujurnya, piranti lunak baru juga tampaknya bekerja dengan cukup baik dengan Yamaha,” tambahnya.

Aspek lain yang bakal menguntungkan Ducati adalah adanya delapan pebalap di trek dengan motor berbeda-beda, mulai dari seri GP14, GP15, dan GP16. Jumlah ini jelas bakal sangat membantu mereka mendapatkan banyak data berbeda selama uji coba pramusim.

”Di sebuah musim di mana aturannya berubah banyak, kami punya kemungkinan untuk mendapatkan lebih banyak data, terutama piranti lunak seragam misalnya,” sambung Dall’Igna.

”Kami bisa menjalani sejumlah tes dengan pebalap berbeda sehingga kami punya sejumlah umpan balik yang berbeda. Saya rasa ini bisa menjadi sebuah keuntungan.”

”Pastinya kami harus menanganinya secara khusus karena delapan pebalap selama balapan akhir pekan itu cukup banyak. Tapi rasanya kami punya pengetahuan untuk melakukan itu dan orang-orang bisa mengatasinya,” demikian dia. (ee)

(f: detikSport)

gambar