TOKOH nasional H. Agus Salim konon pernah tampil di sidang umum PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) dengan pakaian seadanya, bahkan terkesan tidak layak untuk kaliber tokoh nasional, sehingga menjadi buah bibir peserta dari negara-negara lain. Toh Agus Salim tidak bergeming, dan tetap bangga dengan apa yang ada pada dirinya.
Zaman telah berubah, bahkan perubahannya tergolong sangat cepat. Ketika perekonomian terus tumbuh dan peradaban terus bergerak maju, terasa naif menemukan pemimpin seperti Agus Salim saat ini, yaitu seorang pemimpin yang mampu dan teguh menerapkan pola hidup yang sangat sederhana justru di tengah semakin banyak anggota masyarakat yang mampu mencapai tingkat tingkat kemakmuran yang lebih daripada layak. Sebuah sikap yang menunjukkan kerendahhatian.
Tapi tetap saja tidak satu jalan ke Roma– tidak sulit bagi pemimpin menunjukkan kerendahhatiannya selagi memiliki niat yang kuat untuk itu. Selalu saja ada momen, selalu ada peluang dan kesempatan. Sekali lagi asal ada niat, pasti langkah untuk itu akan tertempuh yang yang jauh dari rekayasa atau dibuat-buat hanya demi sebuah pencitraan.
Terlalu “mengada-ada” kalau disejajarkan dengan H. Agus Salim, tapi ilustrasi ini setidaknya bisa menggambnarkan sejauh mana tingkat kerendahhatian H. Yopi Arianto SE, yang saat ini sedang menjalani periode kedua masa jabatannya sebagai Bupati Inhu (Indragiri Hulu). Yaitu, Dinda (9) pelajar SD di Sungai Lala mendapatkan penghargaan yang tidak terhingga dari Bupati Indragiri Hulu selepas mendapat undian di acara hari ulang tahun (HUT) Desa Perkebunan Sei Lala ke-52.
Putri kesayangan Srinarti ini mendapatkan kehormatan dari Bupati Indragiri Hulu, Yopi Arianto diantarkan pulang ke rumah menggunakan mobil dinas bupati, BM I D. “Siapa yang dapatkan door price yang kupon saya ambil ini, maka pemenangnya akan mendapatkan Tumpeng HUT Desa Perkebunan Sei Lala ke-52,” kata Bupati Inhu H Yopi Arianto SE saat mencabut door price dalam peringatan hari jadi Desa Perkebunan Sei Lala, Ahad, beberapa waktu lalu.
Dua kali Bupati Inhu mencabut nomor undian, namun tidak ada yang menang, di nomor ketiga dengan nomor undian 025091 didapatkan oleh Dinda (9) pelajar warga RT 019, RW 10 Dusun Titian Harum Desa Perkebuan Sei Lala. Sesuai janji Bupati Inhu Yopi, Dinda membawa tumpeng pulang ke rumahnya.
Tapi, pastinya bukan tumpeng yang menjadi fokus perhatian warga di sekitar tempat tinggal Dinda dan Srinarti, tapi mobil dinas mewah milik sang bupati yang mengantarkannya. “Mana sopir pribadi dan ajudan saya, antarkan Dinda ini sampai ke rumahnya,” kata bupati. Selain diantarkan menggunakan mobil dinas, Bupati juga perintahkan mobil Patwal untuk mengiringi Dinda dan ibunya sampai di rumah. “Saya bersama anak saya serasa bermimpi bisa naik mobil pak Bupati Inhu Yopi, mungkin besar nanti anak saya mau jadi Bupati, apa yang terjadi pada anak saya hari ini bisa naik mobil pak bupati adalah diluar pikiran saya,” kata Ibu Srinarti terharu.
Suryadi, warga sekampung dengan Srinarti, mengaku sangat kagum dengan sosok Bupati Inhu ini. “Orangnya santai kayaknya bang. Nggak jaim. Mau bergaul sama masyarakat kecil,” cerita Suryadi. “Bagus aja orangnya bang, apa adanya. Bisa bergaul dan bermasyarakat. Kami kira datang seperti bupati lainnya dengan segala kemewahan, Nggak disangka dia datang dengan sendal jepit dan baju kaos biasa dilapisi jaket. Merakyatlah pokoknya,” timpal Marwinah, warga lainnya.
Kepemimpinan sebenarnya bukan sesuatu yang ribet-ribet amat. Selagi niat memimpin diabdikan untuk kepentingan daerah dan masyarakat yang dipimpin, selalu saja terbuka peluang untuk dekat dan menjadi bagian intergral dari masyarakat itu sendiri. Momen selalu ada dan terbuka untuk membktikan bahwa seorang pemimpin itu memang diterima secara luas oleh masyarakat, antara lain oleh karena karendahhatian yang hakiki, bukan yang dibuat-buat atau direkayasa.
Bupati Inhu H. Yopi Arianto SE sudah sering membuktikannya.***(Hj. Nur Ismi *)
*) Penulis adalah Pemimpin Umum Majalah “Pena Amira”
