Berbaik Sangka Kepada Allah: Seni Percaya di Tengah Luka

Kamis, 03 Juli 2025 | 14:48:58 WIB

Oleh Adrean Hidayat, S. Sos, M. Pd 
(Penyuluh Agama Islam MIDAI)

Berbaik sangkalah.
Bukan karena semuanya mudah, 
tapi karena bersama Allah,
tak ada hal yang sia-sia.

Hidup bukan selalu tentang mengerti, tapi tentang percaya. Saat arah berubah, ketika doa tak kunjung dijawab, ketika dunia seolah memunggungi kita, di situlah Allah sedang mengajarkan husnuzan: seni berbaik sangka yang hanya bisa lahir dari jiwa yang mengenal Tuhannya.

"Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku."
(HR. Bukhari & Muslim)

Berbaik sangka bukan sikap lemah. Ia adalah kekuatan hati yang memilih yakin di saat gelap. Ia adalah cara jiwa merunduk hormat kepada takdir, karena tahu: Tuhan tak pernah bekerja tanpa makna.

Takdir Allah selalu rapi. Kadang dibungkus air mata, dibalut kehilangan, atau dihiasi jalan memutar. Tapi di balik itu, selalu ada rahmat tersembunyi yang kadang baru tampak setelah sabar diuji, kadang hanya terlihat oleh hati yang bersih dari prasangka buruk.

Ingatlah, Tuhan yang menata langit dengan bintang-bintang, mengatur samudra dengan ombaknya, tentu tak kesulitan mengatur hidupmu yang tampak kusut. Ia tahu kapan harus mengabulkan, kapan harus menahan, dan kapan harus mengganti dengan yang lebih baik.***

Tags

Terkini