KAMPAR, AmiraRiau.com- Bupati Kampar Ahmad Yuzar, menyampaikan himbauan kepada masyarakat agar menggunakan kendaraan roda 2 dan tidak menggunakan kendaraan roda 4 atau lebih pada Hari Raya Enam, Senin (7/4/2025).
Himbauan Bupati Kampar tersebut tertuang dalam surat tertanggal 5 April 2025, nomor: 551/DISHUB-PK/K/9, perihal himbauan penggunaan kendaraan roda 2 pada Hari Raya Enam, yang ditujukan kepada Kepala OPD, Camat, serta masyarakat Kampar.
Baca Juga >
Dalam himbauan, disebutkan mempedomani Undang Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan serta Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2011 tentang manajemen dan rekayasa, analisis dampak serta responsibilitas lonjakan pengguna jalan dimasa arus balik 2025 terhadap peningkatan lalulintas harian rata-rata (LHK) pada event Hari Raya Enam di Kabupaten Kampar, disampaikan bahwa:- a. Event tersebut sudah menjadi agenda Pemerintah Provinsi Riau; dan
- b. Masyarakat Kabupaten Kampar baik dalam negeri maupun luar negeri akan pulang ke Kabupaten Kampar dalam rangka memeriahkan event ini, seperti ziarah kubur dan halal bihalal secara massif yang berpusat di Bangkinang.
Baca Juga >
Hari Raya EnamTradisi Masyarakat Kabupaten Kampar terutama Kecamatan Bangkinang Kota, Bangkinang Seberang, Salo, Kuok dan Kecamatan lainnya merayakan Hari Raya Enam rutin dilaksanakan setelah Idulfitri Fitri tepatnya tanggal 8 Syawal.
Tradisi ini merupakan tradisi yang terus terjaga dan dilaksanakan. Yang mana kegiatan ini merupakan hari raya yang sakral dan ditunggu-tunggu oleh masyarakat untuk mengikuti momen Hari Raya Enam.
Bahkan Hari Raya Enam ini biasanya disambut serta diperingati lebih meriah oleh masyarakat Kabupaten Kampar, dengan 'hadirnya' Lemang Serikaya. Lemang sendiri, biasanya dimasak secara bersama-sama, bahkan pada wilayah tertentu lemang menjadi alat silahturahmi sekaligus pengumpulan dana untuk keperluan tertentu dengan cara dilelang.
Baca Juga >
Selain itu, dalam peringatan Hari Raya Enam ini juga terdapat tradisi Ziarah Kubur, yang mana suatu kebiasaan yang menjadi perayaan yang memasukkan unsur keagamaan yang memiliki nilai ibadah karena mendoakan orang yang telah meninggal dunia dan sekaligus untuk memperkuat iman. Dengan adanya ziarah kubur ini, diyakini akan lebih mengingatkan akan kematian.Perayaan Hari Raya Enam juga menjadi wadah untuk memperkuat silaturrahmi yang mana biasanya pada hari tersebut masyarakat yang di perantauan akan pulang ke kampung halamannya untuk berjumpa keluarga, kerabat, serta sahabat yang telah lama tidak berjumpa.***