Karhutla Riau Berangsur Padam, Hotspot Tersisa 56 Titik

Sabtu, 26 Juli 2025 | 17:29:42 WIB
Gubernur Riau, Abdul Wahid.

PEKANBARU, AmiraRiau.com- Gubernur Riau, Abdul Wahid, mengatakan jumlah titik panas (hotspot) dan titik api (firespot) di berbagai daerah telah mengalami penurunan drastis dalam beberapa hari terakhir.

"Alhamdulillah, hari ini kita dapat melihat titik-titik api semakin lama semakin menurun, karhutla yang terjadi semakin padam," ujar Gubernur Abdul Wahid, di Mapolda Riau, Pekanbaru, Sabtu (26/7/2025).

Dijelaskan, berdasarkan laporan dari Satgas Karhutla Provinsi Riau, terjadi penurunan drastis jumlah hotspot dari yang sebanyak 586 titik, menjadi hanya 56 titik pada hari ini. Penurunan ini disebut sebagai bukti nyata kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak di lapangan.

Ia menambahkan, berbagai strategi telah diterapkan untuk menanggulangi karhutla, termasuk pengerahan personel untuk pemadaman darat, pelaksanaan operasi modifikasi cuaca (OMC), penyiraman menggunakan heli water bombing, dan patroli rutin melalui udara.

“Sejak minggu lalu, kita semua sudah mengambil langkah mitigasi yang intensif untuk menangani situasi ini. Kami juga mengerahkan seluruh kekuatan, baik dari OPD, BPBD, dan tentunya dibantu jajaran TNI dan Polri termasuk Pak Kapolda langsung turun ke lapangan,” jelasnya.

"Sampai 25 Juli 2025, total luas lahan yang berhasil dipadamkan mencapai 1.156,17 hektare. Dalam operasi modifikasi cuaca, sebanyak 21 ton garam telah disebarkan ke awan guna memicu hujan buatan. Sementara itu, sekitar 3,9 juta liter air telah ditumpahkan dari udara melalui heli water bombing," lanjutnya.

Diungkapkan, pantauan patroli udara juga mengonfirmasi bahwa sebagian besar titik api di wilayah rawan seperti Rokan Hulu dan Rokan Hilir kini telah padam. Namun, upaya pendinginan terus dilakukan agar bara api tidak kembali menyala.

"Berdasarkan pantauan patroli udara, titik api sudah banyak yang padam terutama di Rokan Hulu dan Rokan Hilir. Upaya pendinginan tetap dilakukan dan titik api yang masih ada tetap dilakukan pemadaman darat dan udara," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia juga menegaskan komitmennya untuk terus memantau perkembangan di seluruh wilayah Riau agar karhutla tidak kembali meluas. Berbagai pihak terkait akan tetap bersiaga hingga musim kemarau berakhir.

Menurutnya, keberhasilan ini sekaligus menjadi cerminan dari pentingnya sinergi lintas sektor. Termasuk peran masyarakat yang semakin sadar untuk tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan.

"Semoga sejak hari ini, Riau bebas karhutla berbasis partisipasi dan kerja sama kita semua, karena Provinsi Riau harus sukses untuk menerapkan green governance, Green for Riau sebagai marwah kita bersama," pungkasnya.***

Tags

Terkini