PEKANBARU, AmiraRiau.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) mengimbau seluruh kabupaten/kota di Riau untuk waspada terhadap bencana banjir menyusul peningkatan curah hujan di berbagai wilayah.
"Berdasarkan prediksi BMKG, puncak dari musim hujan akan terjadi pada November 2025. Jadi kita minta pemerintah kabupaten/kota untuk waspada pada ancaman bencana banjir," kata Kepala BPBD Damkar Riau, M Edy Afrizal.
Saat ini, pihaknya sudah menerima laporan terjadinya genangan air dari beberapa daerah, seperti Kota Pekanbaru, Dumai, dan Kabupaten Siak. Namun, kondisi tersebut masih dikategorikan sebagai genangan biasa. "Seperti Dumai, ketika hujan deras pasang naik dan di Kota Pekanbaru karena drainase kurang baik, jadinya air tak mengalir dengan semestinya," ujarnya.
Meskipun genangan belum dikategorikan banjir besar, Edy Afrizal menyebutkan BPBD Damkar Riau telah bersurat kepada Gubernur Riau untuk menginstruksikan kabupaten/kota terdampak agar segera menetapkan Status Siaga Darurat Banjir. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir kerugian yang ditimbulkan.
"Kami sudah bersurat ke Gubernur, untuk kabupaten/kota yang terdampak banjir, bisa segera menetapkan status siaga darurat banjir. Kemudian mengaktifkan posko dan mensiapsiagakan peralatan dan personel, jika suatu saat terjadi bencana banjir," sebutnya.
Kepada masyarakat, BPBD Damkar Riau juga mengimbau agar aktif memantau situasi yang dikeluarkan instansi terkait dan peka terhadap informasi di media massa maupun media sosial.
Edy Afrizal berpesan, "Jika ada rumah masyarakat yang rawan terdampak banjir, seperti di daerah pesisir, kita minta lah untuk mulai menyiapkan berbagai antisipasi, termasuk mengevakuasi barang-barang elektronik." Ia juga menekankan pentingnya keselamatan anak: "Kepada para orang tua untuk jangan sampai lepas kontrol terhadap anak-anaknya. Jangan sampai anak-anak saat bermain air lepas dari pandangan kita."***