MERANTI, AmiraRiau.com- Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) terus bergerak cepat mengantisipasi kelangkaan beras yang belakangan dirasakan masyarakat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Ikhwandi, Kamis (14/8/2025), mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalin koordinasi dengan Bulog Cabang Bengkalis untuk melaksanakan gerakan pangan murah sebagai bagian dari operasi pasar.
Langkah ini sudah dimulai pada Rabu (13/8/2025) atau setelah Bulog menyalurkan bantuan sebanyak 10 ton beras. Beras tersebut langsung didistribusikan di 5 desa dan 1 kelurahan, yakni Desa Banglas, Banglas Barat, Insit, Gogok, Maini, serta Kelurahan Selat Panjang Kota.
"Masyarakat pun terlihat antusias memanfaatkan kesempatan ini untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga mereka dengan harga yang lebih terjangkau," ujarnya.
Ikhwandi menjelaskan, gerakan pangan murah tidak berhenti sampai di situ. Dalam waktu dekat, program serupa akan digelar di Desa Mekong, Batang Malas, Kundur, Kampung Balak, dan Mengkikip.

"Pemerintah daerah juga telah menyiapkan langkah lanjutan agar Bulog kembali memberikan dukungan pasokan selama kondisi pasokan dan harga beras di pasaran belum kembali normal," ungkap Ikhwandi.
Tidak hanya mengandalkan operasi pasar, Pemkab Kepulauan Meranti juga tengah menyalurkan bantuan pangan dari Pemerintah Pusat. Bantuan ini berupa beras gratis sebanyak 608 ton untuk 30.000 kepala keluarga.
"Setiap keluarga menerima 20 kilogram beras untuk periode Juni dan Juli, dengan distribusi yang dilakukan berdasarkan data penerima dari Dinas Sosial," jelas Kepala DKPP Meranti itu.
Ikhwandi menegaskan bahwa bantuan pangan gratis tersebut berbeda dengan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual murah oleh Bulog, yaitu seharga Rp13.000 per kilogram atau Rp65.000 per kemasan 5 kilogram.
"Beras SPHP dimaksudkan untuk menstabilkan pasokan dan harga di pasaran, sementara bantuan pangan gratis sepenuhnya diberikan tanpa biaya kepada masyarakat yang telah terdata sebagai penerima manfaat," kata Ikhwandi.
Menurutnya, langkah-langkah ini adalah wujud kehadiran pemerintah dalam menjawab keresahan warga di tengah kelangkaan beras yang terjadi di pasaran. Ia berharap upaya terpadu antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan Bulog dapat membantu masyarakat sekaligus menjaga kestabilan harga hingga kondisi kembali normal.
"Kami tegaskan, pasar murah ini akan terus kami gelar selama situasi pasokan beras di pasaran belum stabil. Pemerintah hadir untuk memastikan kebutuhan pangan masyarakat tetap terpenuhi," terang Ikhwandi.***
Penulis: T. Harzuin