PEKANBARU - Petani sawit di kawasan Jalan Seroja dan Jalan Palembang, Kecamatan Kulim, Pekanbaru, mengeluh akibat aksi para pencuri buah sawit yang selalu terjadi dan belakangan semakin marak.
Pencuri ini selalu membabat habis buah sawit meskipun diketahui belum layak panen.
"Kemungkinan mereka melakukannya tengah malam sehingga baik masak ataupun mentah mereka babat semua," ujar salah seorang petani, Kamis (16/3/2023).
Setelah dibabat habis, buah mereka pilih di bawah. Yang masak mereka bawa yang mentah ditinggal begitu saja.
Aksi pencurian ini, katanya, sudah berlangsung cukup lama. Mereka sepertinya sangat leluasa melakukan aksinya dan sampai sekarang masih berlangsung bahkan makin menjadi-jadi.
"Sawit saya sedikit, sekali panen paling 300 kilo. Itulah uang untuk di rumah. Kalau hilang, kemana saya harus mencari lagi," tambahnya.
Para petani, ujarnya, berharap kerjasama semua pihak baik itu kepolisian dan pemilik peron sawit agar hendaknya tidak menerima sawit hasil curian.
"Mereka pastinya tahu siapa petani yang punya sawit. Kalau yang menjual diketahui tidak punya kebun hendaknya jangan diterima," tandasnya.
Salah seorang pemilik Peron di Kulim, mengaku sudah sangat membantu petani dengan melakukan beberapa hal untuk mencegah pencurian buah kelapa sawit.
Salah satunya adalah tidak menerima kelapa sawit yang dijual malam hari.
"Kami pemilik peron juga terganggu dengan aksi pencurian ini. Biasanya langganan kita menjual sawit ratusan kilo, dengan aksi pencurian tersebut hanya tinggal sedikit. Akibatnya, buah yang sudah dibeli dan ditampung tak kunjung diantar ke pabrik," tuturnya.***