Audiensi ke Kementerian PPN/BAPPENAS, Bupati Alfedri Usulkan Pelebaran dan Peningkatan Jalan Nasional di Siak

Bupati Siak Alfedri, didampingi Kadis PU-TARUKIM Irving Kahar Arifin dan beberapa Kepala OPD lainnya, disambut Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama BAPPENAS RI Teni Widuriyanti, serta pejabat lainnya saat audiensi ke Kementerian PPN/BAPPENAS, Senin (22/7/2024).

JAKARTA, AmiraRiau.com- Bupati Alfedri, menyampaikan bahwa bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Siak telah memasuki tahap akhir penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025 – 2045 yang diselaraskan dengan Provinsi Riau dan nasional.

Hal itu disampaikannya saat audiensi di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/BAPPENAS) Republik Indonesia, Senin (22/7/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati  yang didampingi beberapa Kepala OPD, juga  memaparkan beberapa program seperti infrastruktur, pertanian, pendidikan, kesehatan, perhubungan serta pariwisata yang diharapkan mendapat dukungan dari APBN kedepannya.

“Kami mengusulkan adanya pelebaran dan peningkatan jalan yang statusnya merupakan jalan nasional yang melintas di Kabupaten Siak seperti di Kecamatan Lubuk Dalam,” kata Alfedri.

Selain itu, kata Bupati Alfedri, kondisi jalan di sana saat ini arus lalu lintasnya terbilang sibuk dan melewati kawasan padat penduduk.

Alfedri juga berharap dukungan dari Pemerintah Pusat terkait penataan kawasan heritage di Siak. Hal itu mengingat Siak yang terkenal dengan sejarahnya.

“Untuk peningkatan kapasitas dan kompetensi perencana di OPD Pemerintah Kabupaten Siak, kami berharap kedepannya ada pendampingan dari Bappenas melalui Bappeda Kabupaten Siak,” tuturnya.

Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama BAPPENAS RI Teni Widuriyanti, yang didampingi Deputi Bidang Pengembangan Regional Tri Dewi Vigiyanti dan Direktur Regional I Abdul Malik Sadat Idris, di ruang rapat Menara Bappenas RI , mengatakan,  bahwasanya pembangunan harus berdasarkan urgensi dan direncanakan dengan baik.

Selain itu, pembangunan yang dilakukan juga harus terpadu dan tidak berdiri sendiri melainkan kolaborasi dari berbagai sumber pendanaan.

“Secara nasional pengembangan arah kebijakan di Sumatera akan berfokus pada mata rantai utama Bio Industri dan Kemaritiman yang berdaya saing, berkelanjutan, serta hubungan ekonomi biru di kawasan barat Indonesia,” katanya.

Tidak hanya itu, Teni Widuriyanti juga menyebut bahwa untuk Provinsi Riau akan diarahkan kepada integrasi ekonomi Indonesia dan Asean dan penumpu ketahanan Bio Industri.***

gambar