Bansos Beras Dihentikan Sementara, Pemerintah Fokus Serap Gabah Petani

Masyarakat Membawa Beras Bansos

JAKARTA, AmiraRiau.com – Anggaran bantuan pangan beras dan program Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) dialihkan untuk penyerapan 3 juta ton gabah. Nilai anggaran itu sebesar Rp 16,6 triliun.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan sebelumnya penyaluran bantuan beras dan SPHP mestinya dilakukan dimulai Januari-Februari, dan rencananya diperpanjang 4 bulan.

Namun rencana itu disetop sementara. Arief mengatakan Perum Bulog difokuskan untuk menyerap gabah petani selama panen raya.

“Jadi yang Rp 16,6 triliun itu dialokasikan untuk penyerapan gabah petani, beras petani. (Sebelumnya bantuan beras) ada 6 bulan, yang ini sekarang diminta untuk serap beras sama gabah,” kata Arief ditemui di DPR, saat dilansir detik.com, Selasa (4/2/2025).

Arief mengatakan penyetopan sementara bantuan pangan beras itu dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

“Untuk sementara (bantuan pangan beras) Januari, Februari kita setop dulu. Supaya kita bisa dorong harga gabah di petani itu bisa naik,” jelasnya.

Sebelumnya, diketahui bantuan pangan beras dan SPHP akan disalurkan selama enam bulan di 2025. Hal ini dikatakan Arief dalam keterangan tertulis, dikutip, Selasa (31/12/2024).

“Alhamdulillah, Bapak Presiden Prabowo sudah merestui bantuan pangan beras selama 6 bulan tahun 2025. Jadi Januari, lalu Februari. Kemudian yang 4 bulan lagi, nanti disesuaikan kapan bulannya,” kata Arief.

Arief mengatakan pihaknya siap mendistribusikan 960 ribu ton beras ke-16 juta penerima bantuan pangan (PBP) di 2025 selama enam bulan. Hal ini merupakan bagian dari paket kebijakan ekonomi dan bantalan bagi masyarakat berpendapatan rendah.***

Editor: Alseptri Ady

gambar