KEPULAUAN MERANTI, AmiraRiau.com – Gubernur Riau, Abdul Wahid, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kepulauan Meranti. Dalam kunjungannya, Gubernur berkomitmen akan membangun kembali dua jembatan yang ambruk, yaitu Jembatan Panglima Sampul dan Jembatan Selat Akar, pada tahun 2026.
Gubernur Abdul Wahid tiba di Selatpanjang menggunakan helikopter, didampingi oleh Kapolda Riau, Herry Heryawan, dan sejumlah pejabat lainnya. Rombongan ini disambut langsung oleh Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) Asmar, Wakil Bupati Muzamil, Kapolres Aldi Alfa, serta unsur Forkopimda dan pejabat setempat.
Selama kunjungannya, Abdul Wahid meninjau beberapa lokasi penting. Selain mengunjungi pos kamling dan masjid, ia juga secara langsung melihat kondisi Jembatan Panglima Sampul di Kecamatan Tebingtinggi Barat yang ambruk pada tahun 2024.
Kepada wartawan, Abdul Wahid menjelaskan bahwa kunjungan bersama Kapolda ini bertujuan untuk meninjau kondisi keamanan dan progres pembangunan di Meranti. Ia menekankan pentingnya mengaktifkan kembali pos kamling guna memastikan keamanan masyarakat tetap terjaga hingga ke pelosok desa.
Terkait pembangunan, Abdul Wahid menegaskan komitmennya untuk memberikan perhatian khusus kepada Kepulauan Meranti sebagai daerah terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Menurutnya, infrastruktur jalan dan jembatan harus menjadi prioritas utama.
“Saya berkomitmen membangun Kepulauan Meranti yang merupakan daerah terluar. Daerah ini harus diberikan perhatian khusus, termasuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan,” tegasnya.
Jembatan Selat Akar menghubung beberapa desa di Kecamatan Tasik Putri Puyu, ambruk pada Agustus 2023. Kemudian, pada Mei 2024 jembatan Panglima Sampul juga turut roboh ke Sungai. Untuk merealisasikan komitmen tersebut, Gubernur memberikan kepastian langsung kepada masyarakat untuk membangun dua jembatan tersebut.
“Tahun 2026, sudah kita anggarkan pembangunan dua jembatan, Jembatan Panglima Sampul dan Jembatan Selat Akar,” ujar Wahid.
Ambruknya 2 jembatan ini, menghambat roda perekonomian. Sebab, jembatan merupakan jalur utama yang menghubung beberapa kecamatan untuk menuju ke ibukota.
"Termasuk kami akan memastikan infrastruktur dengan baik. Karena, infrastruktur merupakan modal dasar dalam rangka mengentaskan kemiskinan. Kita juga mendorong pihak luar agar berinvestasi di sini, tentu harus kita siapkan infrastruktur dasarnya, air bersih, listrik dan jalan," katanya lagi.
Janji ini membawa angin segar bagi warga Meranti yang telah lama menantikan perbaikan infrastruktur vital tersebut. Diharapkan, pembangunan kedua jembatan ini dapat meningkatkan konektivitas dan memulihkan roda perekonomian masyarakat di kawasan itu.***