JAKARTA, AmiraRiau.com – Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2024 menyampaikan bahwa Bank Indonesia optimis tahun 2025 ini Indonesia akan mencapai kinerja yang lebih baik dari tahun 2024 lalu.
Dalam perkiraan BI, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan antara 4,7 sampai 5,5 persen, dan diperkirakan akan terus naik tahun 2026 dengan pertumbuhan 4,8 sampai 5,6 persen.
“Pertumbuhan akan naik dalam dua tahun ini dan dan terus akan naik lebih tinggi di tahun-tahun depan,” kata dia, dikutip dari YouTube BI, Rabu (22/1/2025).
Selanjutnya, Gubernur BI ini juga optimis kondisi inflasi Indonesia akan terkendali dengan angka 2,5 plus minus 1 persen.
Tidak hanya itu, kata dia, pihak BI juga akan menjaga rupiah untuk tetap stabil, agar ekonomi Indonesia bisa tumbuh dan kreditĀ didorong bisa tumbuh antara 11 sampai 13 persen, serta digitalisasi ekonomi akan terus berlanjut.
“Kami optimis bahwa Indonesia bersatu, bersinergi, tidak hanya stabil tapi juga tumbuh ditengah gejolak global geopolitik yang terus berlanjut. Kita tetap waspada terhadap gejolak global, tapi kita juga harus tetap membangun optimisme untuk bersama kita maju ke depan,” kata dia.
Perry melanjutkan, arah kebijakan BI terus diarahkan untuk mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu terangnya, untuk kebijakan moneter BI arahkan untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.
Gubernur BI ini mengungkapkan, pihaknya terus mencermati ruang gerak untuk penurunan suka bunga, tentu saja dengan melihat dinamika data dependen yang ada.
Selain itu, BI juga terus menjaga stabilitas nilai tukar, lalu BI juga terus meningkatkan likuiditas bagi perbankan untuk menyalurkan kredit, termasuk kebijakan insentif Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) ke sektor-sektor prioritas.
“Kami terus dorong digitalisasi dibidang ekonomi makro dan transaksi keuangan pemerintah dan kebijakan yang lain,” ungkapnya.
Perry menyebutkan, Bank Indonesia juga mendukung penuh program dalam Asta Cita Presiden Prabowo. Dengan terus menjaga stabilitas ekonomi, stabilitas nilai tukar, dan memastikan rupiah stabilitas.
Oleh karena itu, dia menginginkan adanya optimisme dalam membangun ekonomi Indonesia lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.
“Mari kita bangun ekonomi yang lebih baik dari tahun lalu. Mari kita bersinergi memperkuat stabilitas transformasi ekonomi untuk kesejahteraan rakyat,” tutupnya.***
Penulis: MCR, Editor: Alseptri Ady