Demo di Pekanbaru Ricuh, Mahasiswa dan Kepala Kesbangpol Adu Mulut

PEKANBARU, AMIRARIAU.COM-Wali Kota Pekanbaru Firdaus didemo puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Muda Indonesia Perjuangan (HMIP), Rabu (24/02). Mereka mendesak aparat penegak hukum mengusut dugaan korupsi pembangunan Perkantoran Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru yang diduga merugikan negara mencapai puluhan miliar rupiah.

Mereka berunjuk rasa di kantor Wali Kota Pekanbaru Jalan Jenderal Sudirman. Saat menggelar orasi di tepi jalan tepat di depan pagar pintu masuk kompleks kantor, Firdaus sedang mengikuti acara Milad Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Pekanbaru yang digelar di halaman upacara.

Pantauan merdeka.com di lokasi, saat mahasiswa berorasi, Firdaus yang sedang menyampaikan sambutan terpaksa berhenti dan langsung bersalam-salaman dengan pengurus BKMT.

”Semua janji politik Firdaus dan kroni-kroninya saat pilkada lalu tak ada yang jelas. Malah mereka memakan uang rakyat,” ujar salah seorang pendemo.

Pendemo juga menyerukan agar penegak hukum mengusut dugaan korupsi proyek perkantoran Pemko di Kecamatan Tenayan Raya senilai Rp 1,4 triliun.

Aksi ini nyaris terjadi kerusuhan dan bentrok fisik ketika massa berorasi dan membentangkan spanduk hingga memakan setengah ruas jalan satu arah itu. Kepala Kesbangpol Pekanbaru Agus Pramono malah pasang badan dengan mencoba menarik spanduk pendemo. Melihat tingkah Agus, Broery selaku Koordinator Umum (Kordum) Aksi ini merespons.

”Sabar pak, sabar pak,” kata Broery melalui pengeras suara kepada Agus yang mengenakan kemeja putih agar menghentikan aksinya lantaran mencampuri aksi pendemo di hadapan Walikota Firdaus.

”Kau yang sabar. Kau yang sabar,” kata Agus menggebu-gebu.

Kesal lantaran orasinya dihentikan Agus, Broery pun kembali merespons. ”Kami ada izin (berunjuk rasa),” teriak Broery.

Saat berdebat dengan Agus, tiba-tiba seorang pria lain berpakaian seragam kedinasan (safari) dengan pin nama Hendro datang dari arah Kantor Pemko menghampiri dan mengacungkan jari telunjuknya ke arah wajah Broery sambil mengancam.

”Jangan sembarangan kau! Hati-hati kau!” ujar pria berbadan tegap dan rambut cepak tersebut.

Merasa tidak bersalah, Broery pun melawan ancaman pria tersebut. ”Kau siapa? Kami ada izin. Kau siapa?” kata Broery ke Hendro.

Meski kegaduhan mulai memuncak dan berpotensi adu fisik, karena terjadi saling dorong antara pihak Pemko dan pendemo, polisi hanya mengarahkan agar demonstrasi tak mengganggu lalu lintas. Di lokasi, tampak Kapolsek Sukajadi Kompol Hermawi ikut mengamankan aksi.

Saat kondisi mulai kondusif, Broery menyatakan kekecewaan atas sikap Pemko yang terkesan menekan dan mengancam mahasiswa.

”Kita menyuarakan bahwa seluruh anggaran APBD Pekanbaru yang disalurkan hanya untuk membangun kantor. Malah hari ini demokrasi kita diciderai,” kata Broery.

”Polisi saja paham dan tak memaksa kami. Ketika kami berorasi di jalan, tak mungkin kami hambat jalan seluruhnya. Kok dia (Agus) malah campuri penyampaian aspirasi. Soal pengamanan itu, urusan polisi dan kami, bukan dia. Atau ini skenario mengkriminalisasi aksi mahasiswa,” katanya. (ee)

(f: merdeka.com)

gambar