KAMPAR, AmiraRiau.com– Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Penjara Kabupaten Kampar, Budi Hendra, SE, menilai anggaran Rp 6 miliar lebih untuk makan minum tamu dan Bupati Kampar di Bagian Umum Setda Kampar tahun 2024, tidak masuk akal.
“Dengan jumlah yang fantastis dan tanpa melalui proses tender tersebut, muncul dugaan kuat adanya manipulasi dalam penggunaan dana rakyat ini,” ujar Budi, Rabu (22/1/2025).
Tak hanya menilai tak masuk akal, Budi juga menyebutkan yang paling mencurigakan adalah biaya prasmanan yang ditaksir mencapai jutaan rupiah per meja dan diduga jumlah orangnya dimark-up.
“Fakta di lapangan menunjukkan bahwa konsumsi yang disajikan tidak sebanding dengan nominal yang tercantum dalam anggaran,” tegasnya.
Budi juga menduga kuat bahwa Surat Pertanggungjawaban (SPJ) yang diajukan oleh pihak terkait diduga fiktif.
“Angka ini terlalu tinggi dan cenderung tidak transparan. Ini bukan hanya soal pemborosan, tapi ada indikasi kejahatan terstruktur. SPJ-nya tidak realistis dengan kondisi di lapangan,” ujarnya.
Menurutnya, masyarakat menuntut transparansi dan meminta Aparat Penegak Hukum (APH) turun tangan untuk mengungkap kemungkinan adanya korupsi berjamaah di lingkaran Bagian Umum Setda Kampar.
“Publik menanti langkah tegas dari Aparat Penegak Hukum. Ini bukan sekadar pemborosan, ini penghianatan terhadap amanah rakyat, Dalam waktu dekat,” lanjutnya.
LSM Penjara Kabupaten Kampar, katanya, dalam waktu dekat akan membuat laporan ke Aparat penegak Hukum untuk membuktikan dugaan tersebut.
Tak diperoleh keterangan dari Pj Sekretaris Daerah Kampar, Ramlah, SE.,M.Si, mengenai hal ini karena belum merespon pesan WhatsApp yang dikirimkan.***
Penulis: Ali Akbar, Editor: Isman

