KAMPAR, AmiraRiau.com– Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia dengan melakukan penanaman 1 juta hektar tanaman jagung, PT. Tasma Puja menjadi salah satu perusahaan swasta nasional yang ikut andil melakukan penanaman jagung tersebut.
Bukan hanya melakukan penanaman jagung, PT. Tasma Puja menjadi tempat launching perdana Pelaksanaan program tersebut untuk wilayah Polda Riau pada Selasa tanggal 21 Januari 2025, yang dihadiri Bapak Kapolda Riau Irjen. M. Iqbal, Pj. Sekda Provinsi Riau, Danlanal, dan unsur Forkopimda lainnya dari Provinsi Riau dan Kabupaten Kampar.
Humas PT. Tasma Puja, Dian Alfathy, Kamis (30/1/2025) menyampaikan ditunjuknya PT. Tasma Puja menjadi tempat pelaksanaan acara Kick Off Ketahanan Pangan wilayah Polda Riau, menjadi nilai tersendiri, mengingat begitu banyaknya perusahaan perkebunan di wilayah Riau ini.
“Ini juga menunjukkan sinergitas positif antara Polri khususnya Polda Riau dan perusahaan perkebunan khususnya PT. Tasma Puja. Hal ini sangat dibutuhkan karena target yang harus dicapai bukan juga pekerjaan ringan yakni 1 juta hektar penanaman jagung di seluruh Indonesia. Oleh karena itu sangat diperlukan kerjasama semua stake holder,” tutur Dian.
Secara terpisah Komisaris PT. Tasma Puja, Irnan Achda, menyampaikan bahwa program swasembada pangan pemerintah sudah sesuai dengan keunggulan kompetitif Indonesia sebagai negara agraris.
“Kita negara besar, punya lahan subur, apapun yang ditanam Insya Allah tumbuh. Sungguh besar karunia Allah SWT kepada negara kita. Tidak semua negara memiliki lahan yang subur seperti Indonesia. Maka sudah sewajarnya kita mandiri urusan pangan,” ujarnya.
Irnan Achda menyampaikan, budidaya jagung di perkebunan sawit adalah praktek yang sudah lama dilakukan.
Bagi perkebunan sawit menanam jagung bukanlah hal yang baru. Beberapa perusahaan sudah melakukannya khususnya di masa transisi replanting dan untuk optimalisasi penggunaan lahan. Namun selain on-farm yang juga perlu diperhatikan adalah off-farm . Antara lain distribusi dan pemasaran setelah panen.
“Apalagi saat ini kita serentak tanam jagung, kira-kira 4 bulan lagi akan panen raya. Artinya akan ada supply jagung melimpah. Harapannya hasil panen dapat terserap pasar dengan baik dan harga jagung tidak anjlok,” jelas Irnan.
Pada acara launching yang dilaksanakan tanggal 21 Januari 2025 yang lalu tersebut PT. Tasma Puja menyiapkan areal seluas 1 hektar. Luasan ini direncanakan akan bertambah.
“Pada acara launching sudah ada 1 Ha. Perusahaan sedang plotting areal yang sesuai untuk ditanami jagung. Kemungkinan akan ada tambahan 2 sampai 3 hektar lagi yang akan ditanami jagung. Belum lagi kebun plasma. Karena ini program Nasional maka kami menghimbau bukan saja hanya perusahaan, namun petani plasma untuk harus turut mendukung melalui penanaman jagung,” tutur Irnan.
Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, mengungkapkan bahwa total lahan yang akan ditanami jagung di Provinsi Riau mencapai 259,35 hektare, tersebar di 87 titik di seluruh wilayah.
“Meski penanaman ini dilakukan secara bertahap, kami optimis dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini berkat kekompakan berbagai pihak, mulai dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota, hingga perusahaan swasta. Saya percaya, melalui kerjasama yang solid, program ini dapat terwujud dengan baik,” ujarnya.
Iqbal menjelaskan bahwa program ini akan berlangsung dalam tiga tahap. Tahap pertama dimulai hari ini dengan penanaman di 53 titik seluas 86,22 hektare. Selanjutnya, tahap kedua akan mencakup 110,88 hektare di 18 titik, sedangkan tahap ketiga akan dilakukan di 16 titik dengan luas 62 hektare. Menurutnya, program ketahanan pangan ini bukan hanya berkontribusi terhadap ketersediaan bahan pangan, tetapi juga mendukung stabilitas keamanan di tengah masyarakat.
“Program ini akan terus berlanjut karena memiliki manfaat besar. Ketahanan pangan yang kuat akan berdampak positif terhadap keamanan nasional,” tambahnya.
Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Taufik OH menegaskan bahwa Pemprov Riau siap mendukung penuh program ini dengan memberikan pendampingan teknis melalui dinas terkait.
“Kami akan mendampingi mulai dari budidaya hingga pasca panen, sehingga hasil yang diperoleh bisa maksimal,” ujarnya.
Mengenai aspek budidaya jagung Irnan menggaris bawahi pentingnya pelaksanaan kultur teknis yang baik sesuai arahan dinas terkait serta penggunaan pupuk organik. “Budidaya jagung harus dilaksanakan sesuai kultur teknisnya agar produktivitas per hektar tinggi. Penggunaan pupuk organik kompos sebagai pengganti pupuk buatan akan kita coba.
Karena pabrik sawit kita memproduksi kompos yang berasal dari tandan kosong dan limbah cair. Selama ini kompos tersebut kita pakai sendiri hasilnya bagus.
“Kami yakin dapat diaplikasikan juga pada tanaman jagung untuk meningkatkan produksi sekaligus penghematan biaya pemupukan. Serta penggunaan kompos sebagai pupuk organik tentu lebih ramah lingkungan. Jadi ada peluang untuk memproduksi jagung organik,” tutupnya.(rls)***
Editor: Isman