PEKANBARU, AmiraRiau.com- Hari Kebangkitan Nasional Ke-117 menjadi momentum penting merefleksikan kembali semangat gotong royong, persatuan dan kemandirian bangsa. Mengusung tema ‘Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat’ kian memperkuat komitmen Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus berupaya menjaga ketahanan energi nasional.
PHR menyadari bahwa ketahanan energi merupakan pilar penting bagi kemandirian dan kedaulatan negara. Pelbagai upaya dan inovasi terus dikembangkan dalam meningkatkan produksi secara efisien dan bertanggung jawab.
PHR berupaya konsisten dalam menjaga keandalan 93 lapangan aktif dengan kurang lebih 12.600 sumur yang dikelola di Zona Rokan. Eksplorasi terus dilakukan dalam meningkatkan produksi dengan mencari cadangan minyak baru baik minyak Konvensional maupun Non-Konvensional.
“PHR terus berupaya memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan negara. Melalui pelbagai upaya strategis dan inovasi anak bangsa, kami terus memaksimalkan potensi dan tenaga demi meningkatkan produksi untuk negeri,” kata GM Zona Rokan Andre Wijanarko.
Selain fokus pada operasi, PHR juga aktif melibatkan masyarakat sekitar wilayah operasi melalui pelbagai program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Hal ini sejalan dengan semangat kebersamaan dan gotong royong yang menjadi esensi dari Kebangkitan Nasional.
Mengusung kolaborasi Pentahelix, sejumlah program pengembangan sumber daya manusia (SDM) dituangkan dalam empat pilar: Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi dan Lingkungan. Salah satu program penting PHR mendukung pemerintah dalam menurunkan angka gagal tumbuh pada anak atau Stunting demi mewujudkan generasi emas yang andal dan berdaya saing.
Di pilar pendidikan, salah satunya PHR aktif mendukung peningkatan kompetensi guru lewat pelatihan STEM serta beasiswa bagi putra putri terbaik Riau menempuh pendidikan S1 di Universitas Pertamina dan S2 ke luar negeri. Pembinaan usaha mikro kecil menengah (umkm) serta peningkatan keterampilan kerja pemuda Riau masih menjadi hal utama dalam mendukung peningkatan ekonomi masyarakat.
Sedangkan di pilar lingkungan, PHR bersama elemen masyarakat terlibat aktif dalam sejumlah program keberlanjutan seperti konservasi gajah Sumatra, bank sampah, konservasi mangrove dan gambut, ekowisata dan kemandirian desa energi.
Sejumlah program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PHR yang berkolaborasi dengan masyarakat tak luput dari komitmen PHR turut serta dalam menjaga khasanah budaya melayu Riau. Melalui Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif (Ekraf) Melayu Riau, ratusan umkm terlibat aktif dalam melestarikan kerajinan tangan hingga makanan khas melayu. Program ini melibatkan ratusan pelaku umkm dimana 75 persen merupakan perempuan.
Seperti Batik Mandau, yang memadukan motif nenas, dan pucuk rebung dengan pompa angguk sebagai representasi industri migas yang menjadi nadi perekonomian di daerah Duri begitu pula dukungan terhadap pelestarian kerajinan tenun melayu. PHR turut mendukung pendidikan dan peningkatan kapasitas generasi muda masyarakat tempatan, terutama suku Sakai. Pelbagai program pengembangan berbasis sosial dan kemasyarakatan PHR aktif menyentuh masyarakat Sakai di Zona Rokan, yakni beasiswa pendidikan dan inkubasi karir kepada mahasiswa suku sakai di Bengkalis dan Siak.
Di tengah semangat Hari Kebangkitan Nasional, PHR mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus bersinergi dalam mewujudkan ketahanan energi yang kuat dan mandiri demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
"Di momen Hari Kebangkitan Nasional ini, kami mohon dukungan dari segenap masyarakat dan stakeholder untuk kelancaran operasi PHR di Zona Rokan. Tentunya untuk bersama-sama dalam mewujudkan kekuatan energi yang berkelanjutan," ucapnya.
Tentang PHR Zona Rokan
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR berdiri sejak 20 Desember 2018. Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021.
Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal. PHR melanjutkan pengelolaan Zona Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.
Daerah operasi Zona Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). Zona Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi pertamina.
Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan.***