PEKANBARU - Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha (TJSLBU) atau Forum CSR Provinsi Riau menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dan Rapat Kerja (Raker) tahun 2023 selama 3 hari yakni dari tanggal 2-4 Juli 2023 di Furaya Hotel Pekanbaru.
Acara dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Riau Bidang Pemerintahan, Hukum dan SDM, Yurnalis Basri yang ditandai dengan pemukulan gong. Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Ketua Umum Forum CSR Indonesia Muhammad Satria.
Yurnalis Basri menyampaikan apresiasi kepada perusahaan maupun badan usaha yang tergabung dalam forum CSR yang sudah membantu pemerintah.
Ia berharap kepada perusahaan agar bisa bergabung dengan Forum CSR baik yang di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
"Untuk kabupaten/kota yang Forum CSR nya belum terbentuk kita minta agar segera dibentuk. Karena ini forum strategis, baik itu antara sesama perusahaan ataupun untuk masyarakat, terutama masyarakat yang berada disekitar perusahaan.
Jadi ada hal yang kita harapkan perusahan di sana bisa eksis dan tidak terganggu dari niat-niat yang tidak baik dari orang sekitar. Itu tadi konsep berbagi itu," terangnya.
Sementara itu, Ketua Forum TJSLBU/CSR Provinsi Riau Wijatmoko Rah Trisno dalam sambutannya mengatakan, sebagaimana arahan Presiden RI bahwa di tengah keberhasilan pembangunan saat ini khususnya infrastruktur, tidak diragukan lagi bahwa ada stunting dan kemiskinan ekstrem yang perlu digarap bersama.
"Secara khusus presiden mengatakan perlu adanya dorongan dunia usaha untuk membantu menyelesaikan persoalan itu," ujarnya.
Tak hanya jadi persoalan nasional, namun stunting dan kemiskinan ekstrem juga menjadi isu di Riau. Maka stunting dan kemiskinan ekstrem ini menjadi fokus Forum CSR sampai tahun 2024.
"Meskipun sebenarnya kita menyadari persoalan kemiskinan ini menjadi tanggung jawab negara, namun kita dunia usaha punya komitmen untuk menurunkan tingkat kemiskinan itu. Disinilah keberpihakan dunia usaha. Sarana untuk membantu pemerintah ikut mensejahterakan kesejahteraan masyarakat itu adalah melalui forum sosial ini," imbuhnya.
Disampaikan Wijatmoko, hingga saat ini dengan segala keterbatasan pihaknya sudah membentuk Forum CSR di Kampar, Pekanbaru, Bengkalis dan sedikit lagi menyelesaikan di Inhil.
"Isu yang nampak saat ini dapat kami sampaikan bahwa belum terdapatnya sinkronisasi data, antara pemerintah dengan kita dunia usaha. Dalam proses sinkronisasi itulah hari ini kita melakukan rapat koordinasi, sebutnya.
Tak lupa pada kesempatan tersebut Wijatmoko menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak yang mendorong terselenggaranya acara ini.
"Kita akan gerak cepat karena masih banyak pekerjaan untuk masyarakat serta untuk kesejahteraan bersama," katanya.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan launching Website F-TJSLBU/CSR Provinsi Riau. Website ini nantinya akan diisi dengan kegiatan-kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan yang bergabung di Forum TJSLBU/CSR.***