PEKANBARU – Kabut tebal yang menyelimuti Kota Pekanbaru pada Selasa (15/8/2023) pagi, mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.
Akibatnya dua pesawat gagal mendarat di Bandara SSK II Pekanbaru lantaran landasan tidak terlihat akibat kabut tebal dengan jarak pandang hanya 200 meter.
Executive General Manager Bandara SSK II Pekanbaru, M Hendra Irawan mengatakan, dua pesawat yang gagal mendarat di Bandara Pekanbaru pagi tadi yakni pesawat Batik Air ID-6850 dari Soekarno-Hatta dan Citilink QG-1920 dari Soekarno-Hatta.
“Keduanya dialihkan ke Batam,” kata Irawan, Selasa pagi (15/8/2023).
Tak hanya kedatangan, kabut juga menyebabkan penerbangan dua pesawat dari Bandara SSK II Pekanbaru harus delay atau menunda penerbangan selama beberapa saat.
“Akibat keterbatasan jarak pandang di Bandara SSK II Pekanbaru berdampak terhadap terjadinya keterlambatan keberangkatan pesawat Lion Air JT-279 tujuan Yogyakarta dan Wings Air IW-1242 tujuan Kualanamu. Delay sekitar 50 sampai 60 menit,” tambahnya.
Irawan mengatakan, saat ini kondisi kabut di Bandara SSK II Pekanbaru telah hilang dan aktivitas bandara juga sudah kembali normal. “Saat ini sudah normal. Tadi dari pantauan BMKG jarak pandang sudah diatas 2000 meter,” ujarnya.
Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau bahwa jarak pandang di Kota Pekanbaru Selasa pagi tadi terpantau hanya sejauh 200 meter.
Forecaster on Duty BMKG Stasiun Pekanbaru, Yasir Prayuna menjelaskan, kabur tebal yang terjadi pagi ini bukan merupakan kabut asap.
“Fenomena yang kita rasakan pagi ini di Pekanbaru adalah kabut atau fog,” ujar Yasir Staf BMKG Pekanbaru.
Yasir menyebutkan, kabut atau embun terjadi karena suhu permukaan bumi yang lebih dingin dari biasanya. Sehingga uap air yang berada di atas permukaan mencapai suhu titik embun.
“Uap air tersebut kemudian mengalami proses kondensasi menjadi titik air kecil yang melayang di permukaan bumi. Hal ini dikenal sebagai kabut atau fog. Kabut ini akan memudar seiring dengan munculnya sinar matahari,” ungkap Yasir. ***

