PADANG, AmiraRiau.com - Liburan keluarga asal Perawang - Siak, Provinsi Riau berubah menjadi tragedi maut, saat kapal wisata berkapasitas 18 orang yang ditumpangi korban terbalik Pantai Bungus tepatnya di Pulau Pagang pada Minggu (11/5/2025) sekitar pukul 11.30 WIB. Kecelakaan ini disebabkan karena cuaca buruk di tengah perjalanan, disertai hujan deras dan ombak tinggi.
Dalam insiden ini, satu orang penumpang bernama Rini Asnita (55) meninggal dunia.
Kapolsek Bungus Teluk Kabung, AKP Syamsurizal, menjelaskan bahwa kejadian bermula saat 16 wisatawan — terdiri dari 14 pria dan 2 wanita — dalam perjalanan kembali dari Pulau Pagang menuju Pantai Carlos. Kapal yang digunakan berkapasitas 18 orang dan dilengkapi pelampung. Namun, cuaca memburuk di tengah perjalanan, disertai hujan deras dan ombak tinggi.
“Kapal sempat kemasukan air dan dihantam ombak besar,” ujar AKP Syamsurizal. Kapten kapal, Doni Pattimura, sempat mencoba mengarahkan kapal ke tepian Sungai Pisang, tetapi gagal akibat kuatnya ombak. Saat mencoba kembali ke tengah, kapal kembali dihantam ombak besar hingga akhirnya terbalik.
Dari 16 penumpang, 15 orang berhasil selamat. Namun korban, Rini Asnita, seorang karyawan swasta PT IKPP asal Tualang, Kabupaten Siak, nyawanya tidak tertolong. sementara rekannya, Nora Amelia, yang juga satu perusahaan dengannya, bersama kapten kapal, segera membawa korban ke Puskesmas Bungus.
Kalaksa BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton membenarkan peristiwa tersebut, korban seorang perempuan atas nama Rini Asnita (55) karyawan swasta PT Indah Kiat Pulp & Paper, merupakan warga Jalan 10 Perawang Kelurahan Tualang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak Provinsi Riau.
“Benar, ada seorang wisatawan dari Riau dilaporkan meninggal dunia akibat Kecelakaan kapal di Pulau Pagang,” ujar Hendri Zulviton.
Sewaktu dalam perjalan dari Pulau Pagang menuju pantai Carlos, kapal yang ditumpangi dimasuki air saat dihantam ombak yang deras.
“Saat kapal dihantam ombak,kapten kapal berinisiatif untuk membawa seluruh wisatawan ke tepi Sungai Pisang. Namun kapal tidak bisa menepi ke bibir pantai. Sehingga, kemudian kapal kembali mengarah ke tengah. Saat kapal mengarah ke tengah, ombak datang dan mengakibat kapal tersebut terbalik,” ungkapnya.
Kapal diketahui berpenumpang 16 orang, akibat kejadian itu 1 orang meninggal dunia.
Atas kejadian ini, Hendri Zulviton mengimbau, kepada seluruh masyarakat, baik wisatawan untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca saat akan beraktivitas, apalagi saat berwisata.
“Ya, di sini kita mengimbau masyarakat untuk memperhatikan kondisi cuaca saat ini. Jika terlihat cuaca tidak mendukung, lebih baik tidak melaksanakan aktivitas,” jelasnya. ***