Pengawas Disnakertrans Riau Proses Penyelidikan Tewasnya Pekerja Bangunan PT Totalindo Eka Persada Tbk

PEKANBARU – Penyidik Pegawai Negeri sipil (PPNS) Pengawas Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau, saat ini masih melakukan penyelidikan terkait tewasnya Rudianto (47 Tahun) pekerja di pembangunan fisik CWR-02 Universitas Riau (Unri) yang dikerjakan oleh PT Totalindo Eka Persada Tbk.

Menurut kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau Dr. H. Imron Rosyadi, ST., MH, melalui Kepala Bidang Pengawas Ketenagakerjaan Disnakertrans Provisi Riau, Rival Lino,ST, MT, saat dikonfirmasi Amirariau.com, Jumat (4/8/2023), mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan proses investigasi dan penyelidikan terkait tewasnya Rudianto (47 tahun) pekerja proyek pembangunan fisik CWR-02 Unri.

Tim masih mengumpulkan beberapa barang bukti dan keterangan saksi sesuai kebutuhan pemeriksaan yang dilakukan. Meski sudah berjalan satu minggu lebih namun tim pengawas ketenagakerjaan Disnakertrans Riau belum bisa memastikan kapan proses penyelidikan selesai.

“Saat ini tim pengawas tenaga kerja masih memproses kasus tewasnya pekerja bangunan PT Totalindo Eka Persada, kapan selesainya belum bisa dipastikan karena masih mengumpulkan keterangan saksi dan barang bukti untuk kebutuhan riksa,”ujar Rival Lino tegas.

Sebelumnya Pengurus Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Bangunan dan Pekerjaan Umum – Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PD F.SPBPU-K.SPSI) Riau dan Kota Pekanbaru, mendatangi proyek Universitas Main Lab (UML) Unri, Rabu (26/7/2023).

Kedatangan tersebut, merupakan bentuk solidaritas terhadap sesama pekerja bangunan sekaligus dalam rangka menyampaikan rasa duka mendalam atas meninggalnya pekerja bangunan yang diketahui bernama Rudianto (47 tahun), takibat terjatuh dari lantai 3 proyek pembangunan UML Universitas Riau (Unri), Kecamatan Bina Widya, Kota Pekanbaru pada Senin (24/7/2023).

Pria 47 tahun itu terjatuh saat pengerjaan proyek. Peristiwa ini dibenarkan Kapolsek Tampan Kompol Asep Rahmat. Pihaknya baru saja melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Ketua PD F.SPBPU Riau, Zulhamdan, mengatakan maksud dan tujuan kedatangan, selain turut berduka, juga untuk memastikan keluarga pekerja yang meninggal dunia mendapat santunan sekaligus memastikan jaminan atau perlindungan bagi pekerjaa lainnya di proyek UML.

“Sebagai rasa solidaritas serta duka yang mendalam, kami minta pihak kontraktor menghentikan kegiatan untuk sementara waktu, paling tidak hingga masa berkabung usai atau setelah penyelidikan oleh Kepolisian selesai,” kata Zulhamdan.

Menurut Hamdan, apa yang terjadi pada.pekerja merupakan tanggungjawab perusahaan. Oleh sebab itu, seluruh pekerja harus dipastikan mempunyai jaminan dari BPJS Ketenagakerjaan, demikian pula soal sertifikat kompetensi.

“Kita minta data 250 pekerja yang bekerja di proyek UML Unri. Termasuk kartu BPJS serta sertifikat kompetensinya. Kita ingin memastikan bahwa mereka bekerja sesuai kompetensinya serta dilindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan,” tutur Zulhamdan.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua PC F.SPBPU Kota Pekanbaru, Samuel Sitompul. Dikatakan, pihaknya juga ingin memastikan bahwa perusahaan tempat pekerja yang meninggal telah menunaikan kewajiban, terutama santunan.

“Kepada kontraktor utama ataupun sub kontraktor tempat pekerja yang terkena musibah bernaung, hendaknya dapat memberikan santunan bagi keluarga yang ditinggalkan,” kata Sitompul yang didampingi Sekretaris PC F.SPBPU Kota Pekanbaru, Ikrom, serta jajaran pengurus lainnya.

Menanggapi itu, Agus, Kepala Proyek UML Unri, menyambut dengan baik ketua dan pengurus lainnya dari F.SPBPU Riau serta Kota Pekanbaru.

“Kita sudah menyampaikan santunan dan melengkapi pekerja proyek lainnya dengan BPJS Ketenagakerjaan. Demikian pula dengan sertifikasi kompetensi,” ujarnya.***

gambar