JAKARTA, AmiraRiau.com - Presiden Prabowo Subianto mengakui kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pada APBN 2025 bakal memperlambat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun demikian, ia percaya perlambatan tersebut bakal dikejar seiring dengan berbagai kebijakan yang ada.
Prabowo mengatakan efisiensi anggaran tersebut bukan dilakukan terhadap belanja yang memang dibutuhkan. Melainkan, kata dia, memangkas anggaran yang dianggap berpotensi adanya korupsi.
"Dengan pengalihan, akan ada perlambatan. Tapi nanti akan dikejar, karena yang kita hemat itu, kita tetap kita kucurkan kepada sasaran yang kita inginkan. Yang kita hemat itu adalah hal-hal yang sudah kita yakin akan hangus karena hal-hal korupsi. Korupsi kecil, menegah dan besar," kata Prabowo dalam wawancara bersama 7 jurnalis senior, dikutip dari Youtube detikcom, Selasa (8/4/2025).
Prabowo mencontohkan, salah satu bentuk penghematan anggaran yang dilakukan adalah dengan memangkas kegiatan perjalanan dinas. Namun, Prabowo mengatakan untuk perjalanan dinas baik dalam maupun luar negeri yang mendesak tetap bakal dilakukan.
"Dalam arti begini, perjalanan dinas ke luar negeri harus, saya kirim Menko Perekonomian Airlangga, kamu ke Washington, Menteri Keuangan, kamu wakilkan Indonesia ke G20 itu perlu. Tapi kalau rombongan studi banding ini, studi banding itu come on. Kita bisa hemat berapa triliun loh," katanya.
Ia mengatakan, penghematan anggaran dinas luar negeri tersebut bisa mencapai Rp 22 triliun. Dari dana tersebut, Prabowo mengatakan bisa digunakan untuk merenovasi sekolah-sekolah yang ada di berbagai wilayah Indonesia.
"Jadi dengan Rp 22 triliun yang nggak ke sana itu kita bisa perbaiki 19 ribu sekolah lagi dan sebagainya," katanya.
Lebih lanjut, Prabowo juga merencanakan membangun 200 sekolah rakyat berasrama yang ditargetkan dilakukan tahun ini. Sekolah ini nantinya bakal diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga golongan ekonomi bawah.
Ia mengatakan, sekolah ini bakal terdiri dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal ini dilakukan sebagai strategi pemerintah untuk mementaskan kemiskinan di Indonesia. Di sekolah ini, lanjut Prabowo, siswanya bakal dapat makan gratis sebanyak 3 kali dalam sehari.
"Bapaknya miskin, ibunya miskin, anaknya tidak boleh miskin, apalagi cucunya. Anaknya kita sekolahkan, nanti dia keluar akan angkat orang tuanya keluar dari kemiskinan," katanya.
Prabowo mengatakan, membangun satu sekolah rakyat tersebut diperlukan anggaran sebesar Rp 150 miliar yang bakal didanai dari Pemerintah Pusat. Sementara untuk lahannya, Prabowo bakal meminta kepada Pemerintah Daerah.
"Saya minta 20 hektare kalo bisa. Minimal 5, kalau bisa 20 hektare. Bupati-bupati mau karena ini akan bantu rakyat mereka paling bawah," katanya.***
Editor: Alseptri Ady