JAKARTA, AMIRARIAU.COM-Menteri ESDM Sudirman Said menjamin, ketersedian Bahan Bakar Minyak (BBM) baik premium, solar, LPG dan listrik selama Ramadan dan Idul Fitri 1437 H, aman. Mudah-mudahan benar.
Berdasarkan data terdahulu, rata-rata konsumsi premium pada saat Idul Fitri akan meningkat sekitar 12% dibanding konsumsi rata-rata harian. Sedangkan, konsumsi solar menurun 13%.
Jika saat ini, rata-rata konsumsi harian premium sebesar 70 juta liter, maka dengan peningkatan 12% kebutuhan premium pada saat Lebaran diperkirakan mencapai 80 juta liter, sedangkan solar turun menjadi 28 juta liter.
”Ketersediaan stok BBM mencukupi kebutuhan selama Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2016. Stok rata-rata diatas 25 hari,” kata Sudirman dalam keterangan pers kepada media di Jakarta, Rabu (27/4/2016), sebagaimana dilansir inilah.com.
Pemerintah dan Pertamina, mengantisipasi agar tidak terjadi gangguan atas distribusi BBM dan gas. Caranya dengan memastikan kelancaran penyaluran BBM dan LPG, meningkatkan pelayanan di SPBU dan bekerjasama dengan pihak Kepolisian/Dinas Perhubungan terkait langkah pengamanan terhadap pelaksanaan pendistribusian BBM dan LPG.
Untuk kondisi kelistrikan, perkiraan kondisi pasokan tenaga listrik selama periode lebaran 2016 (H-15 sampai dengan H+15) pada sistem kelistrikan Jawa-Bali, Sumatera dan Indonesia Timur berada pada kondisi pasokan cukup.
Berdasarkan pengalaman selama ini, beban puncak pada hari raya lebaran umumnya lebih rendah dibandingkan dengan beban puncak pada kondisi hari kerja dikarenakan pada hari tersebut industri yang mengkonsumsi tenaga listrik yang sangat besar dan perkantoran libur.
”Pemanfaatan teknologi informasi dalam memantau situasi lapangan, dan mengendalikan pasokan energi secara nasional sangat membantu pengamanan pasokan energi baik berupa BBM, BBG, LPG maupun listrik,” tutur Sudirman.
Sementara untuk antisipasi bencana geologi, Kementerian ESDM membentuk Tim Tanggap Darurat Bencana Geologi yang akan merespon dengan cepat bencana yang terjadi dan meningkatkan kesiapsiagaan 24 jam/hari untuk meningkatkan pemantauan gunung api secara cermat di beberapa gunung api aktif.
”Kami akan menugaskan pengamat gunung api dan petugas terkait yang dikoordinasikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM untuk memantau aktivitas gunung api dan pergerakan tanah pada daerah-daeah rawan bencana dalam rangka sistem tanggap darurat (early warning system),” tutur Sudirman. (ee)
Teks Foto: Sudirman Said. (f: inilah.com)