Pekanbaru, AmiraRiau.Com-Pengurangan target pendapatan daerah oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mendapat tanggapan serius dari pihak DPRD. Pasalnya, selama ini dewan menilai pemerintah setengah hati dalam menggali potensi pendapatan. Bahkan bisa disebut hanya terfokus pada satu titik saja. Seharusnya ada banyak sektor pendapatan yang bisa menghasilkan pemasukan bagi Provinsi Riau.
Hal itu ditegaskan Sekretaris Komisi III DPRD Riau Suhardiman Amby kepada Riau Pos, Senin (31/12). Ia menuturkan, jika target pendapatan yang dikurang berasal dari sektor Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) hal itu dinilai wajar. Namun seharusnya, pemprov harus memikirkan potensi pendapatan lain yang bisa tambah. Sehingga tidak ada pengurangan target pendapatan.
‘’Misal dari sektor Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Itu bisa ditargetkan Rp 100 Miliar. Dari hitunga-hitungan kami (dewan, red) bisa. Perhitungan kasarnya saja bisa Rp 65 Miliar. Kalau diseriusi betul saya rasa Rp100 miliar bisa itu,” ucap Suhardiman.
- Baca Juga Taktik Jemput Bola
Selain itu, pihaknya juga meminta agar Pemprov bisa melakukan lobi ke pemerintah pusat terkait penambahan kuota. Karena jika pajak berkurang, seharusnya bisa diakali dengan penambahan kuota. Sehingga secata kuantitas pendapatan dari PBBKB bisa bertambah.
“Jika pajak berkurang, maka bisa disiasati dengan penambahan kuota. Contoh kuota tahun 2018 pertalite itu 100 ribu kiloliter. 2019 ditambah jadi 200 ribu kiloliter. Pajak yang seharusnya cuman 50 persen, jika kuota ditambah maka hasilnya sama saja. Jadi tidak ada yang berkurang,” imbuhnya.
Politisi Hanura itu berjanji akan membahas masalah pengurangan target pendapatan tersebut bersama Komisi III yang membidangi keuangan daerah. Bahkan bila perlu pihaknya akan membuat list sektor pendapatan yang seharusnya bisa dimaksimalkan pemprov. Sehingga stake holder terkait bisa melaksanakan tugas pokok dengan baik.
“Kita kritisi, kita carikan solusi. Pemerintah nanti tinggal pelajari dan telaah. Kan saya rasa enggak terlalu sulit,” tambahnya. (e2)
Suhardiman Amby. (f: int)