Surat Cinta Kepada Marsinah di Surga

“Perjuangan Marsinah yang gigih telah dilakukan tanpa pernah membedakan kepentingan untuk buruh wanita atau buruh lelaki yang sama-sama dizolimi oleh penguasa dan pengusaha“

PUISI karya En. Jacob Ereste dengan judul Surat Cinta Kepada Marsianah Di Sorga akan dibacakan pada acara bertajuk “Ngopi Ngerumpi” dalam rangka memperingati Hari Kartini, di Kantor ILEW, Jalan Veteran 1 No.33, Gambir, Jakarta Pusat.

Tema yang diangkat dalam acara yang digagas Komite Nasional Rakyat Indonesia Menggugat (KOMNAS RIM) bekerjasama dengan Forum 33 tersebut adalah Perempuan & Politik, dengan narasumber Koordinator Asosiasi LBH APIK Indonesia Nursyahbani Katjasungkana, Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraeni Mashudi, Ketua Umum Kaukus Perempuan Politik Indonesia, Dwi Septiawati Djafar dan Ratu Raja Arimbi Nurtina yang merupakan keluarga dari Kraton Kanoman Cirebon.

Janji dan harapan besar
Menggantung wanita itu
Sampai kuyu layu terkulai
Tak kunjung berbuah

Beban yang sarat di pundak
Menyunggi berjuta nasib buruh yang dilemahkan dan dimiskinkan
entah oleh siapa dan untuk siapa
Mungkin juga kau kelak/ketika berkuasa
Menindas dan memeras
Karena kesumat terlanjur lumat
Menjadi warisan jaman

Kekasihku
Kutulis surat ini
Karena kangen semakin bertalu
Memalu-malu kemaluanku
Menggapai pengadilan yang timpang
Tak seimbang

Kekasihku
Sesampainya surat ini
Deklamasikan pada Malaikat
Agar mereka pun dilaknat
Seperti mereka yang lain
Rakus dan zalim pada saudara kita
Kaum buruh Indonesia.

(Kayu Ramin, Jakarta 14 Mei 1993)

Catatan kaki: Marsinah adalah pahlawan buruh yang gugur dengan kondisi sangat mengenaskan di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur akibat oleh ulah aparat setempat.

Perjuangan Marsinah yang gigih telah dilakukan tanpa pernah membedakan kepentingan untuk buruh wanita atau buruh lelaki yang sama-sama didzolimi oleh penguasa dan pengusaha.

Marsinah telah menjadi api perlawanan kaum buruh Indonesia untuk tidak menyerah memperjuangkan hak-hak yang sepatutnya dinikmati juga oleh kaum buruh Indonesia, sebagai warga bangsa yang merdeka.***

Kiriman: En. Jacob Ereste

gambar