Siak, AmiraRiau.Com – Emas merah yang dimaksudkan merupakan Gula merah dari sawit yang menguntungkan produk kampung seminai Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak.
Dinilai menguntungkan, petani seminai mengharapkan bantuan kredit pinjaman dari bank riau kepri guna untuk membeli bibit sawit baru, karena pohon sawit yang telah di replanting nantinya, akan di manfaatkan untuk diambil niranya, dan dijadikan produk gula merah ini.
Menanggapi hal demikian, Pemerintah Kabupaten Siak mewujudkan permintaan petani dengan menghubungi pihak PT. Bank Riau Kepri untuk lakukan kunjungan lapangan, yang bertempat di Gedung Pertemuan Kampung Seminai Kecamatan Kerinci Kanan, Kamis (16/2/17).
Saat diwawancarai, Alfedri mengatakan, sebelumnya masyarakat mengadukan kepada Bupati, meminta bantuan pinjaman kredit untuk pembelian bibit, dan apa yang sudah diharapkan masyarakat, kita sudah sampaikan kepada Direktur Utama Bank Riau Kepri dan mereka menyetujui untuk lakukan kunjungan bertemu dengan petani.
“Yang kita sampaikan ke bank riau, terkait harapan masyarakat, mereka ingin mengajukan pinjaman kredit untuk pembibitan, dengan pinjaman 10 juta per kk, ada 600 kk total keseluruhan 6 Milyar. nah, pengembalian kredit ini nantinya dari kebun sawit yang masih ada sekarang, yang 2 hektar lahan, dan jangka pinjaman 1 1/2 tahun. Artinya, bahwa kalau nanti masyarakat ingin menebang sawit ini, itu setelah lunas pinjaman ke bank riau” katanya.
Satu Hektar gula merah yang sudah di olah selama 1 bulan bisa menghasilkan kurang lebih 56 juta rupiah. Sumber kehidupan masyarakat tidak berhenti, karena dengan sistem yang mereka gunakan yakni pola 2 : 1, Artinya 2 hektar ditumbang 1 hektar, sebelum 1 hektar ditumbang, yang 1 hektarnya lagi dilakukan pembibitan untuk sumber kehidupan selama 3 tahun.
Kemudian Alfedri ungkapkan, bahwa dengan berjalannya konsep petani seminani ini nantinya, akan menjadi contoh untuk kampung lain yang juga ingin maju.
“Kampung seminai dijadikan percontohan pilot project, kalau ini jalan, mudah-mudahan bisa diikuti oleh kampung-kampung lain, sehingga replanting berjalan, tidak muncul kemiskinan baru. Kampung seminai ini merupakan desa teladan no 6 tingkat Nasional dari 76.000 Desa di tahun 2014” ungkapnya.
Sementara Direktur Utama Irvandi gustari menuturkan, bank riau kepri memiliki suatu fasilitas kredit KUR, hanya 10 bank yang diberikan di indonesia, dan dipercayakan oleh pemerintah pusat 10 bank yang disalurkan termasuk bank Riau kepri.
” Ada 25 juta untuk mikro tanpa agunan, pinjaman sampai 500 juta. Pola ini akan kami berikan nantinya untuk para petani sawit, tentunya dengan catatan mereka belum punya pinjaman dengan bank lain atau sudah lunas. sistemnya online, tidak bisa diinput kalau memang sudah punya pinjaman di bank lain” ujarnya.
Lanjut ia menjelaskan, pola ini sangat cocok, karena tidak memberatkan dan memiliki pola agunan, bekerjasama dengan koperasi untuk kolektif dari pada cicilan dan segala macamnya. “Saya apresiet kepada Pemkab Siak, kalau di Riau pola yang seperti ini baru pertama kali. Kami sangat support ini ” serunya.
Dikatakannya lagi, tidak ada persyaratan khusus untuk lakukan peminjaman, masih secara umum, dan program baru ini sesuai dengan Visi Bank Riau Kepri, yakni mensejahterakan masyarakat melalui program UMKM. “kunjungan kita ini dalam rangka bank riau kepri terhadap perkembangan peningkatan ekonomi kerakyatan” pungkasnya.