KAMPAR, AmiraRiau.com– Ada hal menarik atau bahkan sedikit aneh saat mediasi Forkopimcam Kampa, Kabupaten Kampar, soal kuari galian C bersama masyarakat Dusun V Pematang Kulim, Desa Pulau Birandang, Senin (17/2/2025).
Menariknya, masyarakat benar-benar meluapkan seluruh kekesalannya akibat terkena dampak maraknya kuari yang dinilai telah menyebabkan Dusun V Pematang Kulim menjadi gersang sehingga sumur menjadi kering dan sesak nafas akibat debu yang sampai masuk rumah.
Dan anehnya, beberapa warga yang menyampaikan keluh kesah tersebut, diantaranya, yaitu IN, malah meminta pertanggungjawaban pihak HKI. Kok bisa?
Baca Juga: Aktivitas Galian C di Dusun V Pematang Kulim Ditutup, Pengusaha Kuari tak Berkutik
Menurut informasi yang dihimpun AmiraRiau.com, hal itu bukan tanpa alasan. Selama ini, HKI diduga merupakan salah satu pembeli matrial meskipun melalui vendor terhadap hasil kuari galian C di Pematang Kulim.
Kehadiran pihak HKI pada rapat tersebut juga terkonfirmasi melalui notulen rapat yang ditulis di atas kop surat Pemerintah Kecamatan Kampa dan ditandatangani oleh Rahmat Fajri, selaku Camat Kampa dan notulen rapat M Ajis.
Dalam kesimpulannya, rapat yang dihadiri Forkopimcam Kampa, Ninik Mamak Kenegerian Kampa, Kepala Desa Pulau Birandang, Kepala Dusun, Ketua RT/RW Pematang Kulim, dan masyarakat Pematang Kulim, pengusaha kuari, vendor serta pihak HKI, bersepakat dengan mengkaji dari sudut pandang hukum, ekonomi, sosial dan budaya serta ketertiban dan keamanan masyarakat, sebagai berikut:
Pertama, merekomendasikan untuk seluruh aquari (kuari galian C) di Dusun V Pematang Kulim, Desa Pulau Birandang, diberhentikan. Kedua, Forum mendorong kuari untuk mengurus izin sebelum beroperasi. Izin yang akan diurus harus persetujuan dari tingkat bawah.
Ketiga, kuari yang akan dibuka harus jauh dari pemukiman masyarakat. Keempat, bila ada yang melanggar hasil pertemuan ini atau ada kegiatan kuari ilegal beroperasi makan akan ditindak sesuai aturan yang berlaku.
Kelima, notulen rapat ini diketahui oleh yang hadir dan yang terdaftar dalam daftar hadir acara.
Pada informasi sebelumnya, disebutkan bahwa dalam rapat itu sangat disayangkan hanya 1 pengusaha kuari galian C saja yang duduk di dalam ruangan rapat, termasuk yang oleh masyarakat disebut sebagai Humas HKI, sementara selebihnya hanya berdiri diluar Posyandu, tempat dimana rapat tersebut berlangsung.
Dalam beberapa jam rapat digelar, tidak ada dari pihak pengusaha kuari galian C yang berani menanggapi permintaan dari Masyarakat Dusun V Pematang Kulim sehingga Forkopimcam memutuskan menutup aktivitas kuari galian C yang ada.
Pihak PT. HKI tidak memberikan keterangan apapun saat dikonfirmasi tentang kehadiran pihaknya pada rapat tersebut, pesan WhatsApp yang dikirim juga tidak dibalas.***
Penulis: Ali Akbar, Editor: Isman

