Aktivis Pejuang Agraria Riau Berencana Aksi Cor Badan dengan Semen Tepat di Depan Istana Negara Jakarta

Sabtu, 13 September 2025 | 13:24:45 WIB
Muhammad Ridwan

PEKANBARU, AmiraRiau.com- Aktivis pejuang agraria Riau, Muhammad Ridwan, berencana melakukan aksi ekstrem, yaitu mengecor badan dengan semen tepat di depan Istana Negara Jakarta.

Aksi yang menurut rencana akan dilakukannya pada 24 September 2025, merupakan bentuk keprihatinannya karena menganggap saat ini negara sedang menghadapi situasi darurat agraria, konflik tanah dan hutan yang saat ini hampir dihadapi oleh rakyat diberbagai daerah dan tak terselesaikan oleh negara.

“Ini adalah bentuk protes terhadap birokrat di Kementerian Kehutanan dan ATR/BPN. Ini adalah simbol atau gambaran pembatasan oleh negara terhadap akses tanah yang seharusnya menjadi sumber kehidupan rakyat,” ujar Ridwan, Sabtu (13/9/2025).

Ridwan menyadari bahwa aksi Ekstrem cor badan dengan semen ini sangat berbahaya dan berisiko besar terhadap kesehatan dan keselamatan dirinya, karena beberapa risiko mungkin terjadi, antaranya:

1. Kerusakan Kulit dan Jaringan: Semen dapat menyebabkan iritasi kulit yang parah, luka bakar kimia, dan kerusakan jaringan. Kulit yang terkena semen dapat mengalami kemerahan, bengkak, dan bahkan nekrosis (kematian jaringan).

2. Gangguan Pernafasan: Jika semen digunakan untuk mengikat bagian tubuh yang dekat dengan wajah atau dada, ada risiko bahwa pernapasan dapat terganggu. Ini bisa menyebabkan kesulitan bernapas atau bahkan gagal napas.

3. Kerusakan pada otot dan tulang: Pembatasan gerakan yang ekstrem dapat menyebabkan kerusakan pada otot dan tulang, termasuk atrofi otot (pengecilan otot) dan gangguan pada persendian.

4. Sirkulasi darah terganggu: Pembatasan yang terlalu ketat dapat mengganggu sirkulasi darah, yang dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk kerusakan jaringan akibat kurangnya pasokan oksigen dan nutrisi.

5. Kerusakan Saraf: Tekanan yang berlebihan pada saraf dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen, yang mengakibatkan kehilangan sensasi atau fungsi motorik.

6. Infeksi: Jika semen tidak steril, ada risiko infeksi yang signifikan. Selain itu, kerusakan kulit dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri, menyebabkan infeksi lebih lanjut.

7. Kerusakan Permanen atau Kematian: Dalam kasus ekstrem, penggunaan semen untuk mengikat tubuh dapat menyebabkan kerusakan permanen atau bahkan kematian, terutama jika terjadi gangguan pernapasan atau sirkulasi darah yang parah.

Ridwan menegaskan tidak akan menghentikan aksinya kecuali Presiden Prabowo Subianto menerima aspirasi mereka untuk memerintahkan para menteri di kabinet agar mempermudah akses rakyat untuk mendapatkan kepastian hukum terhadap tanah garapan yang telah dikelola rakyat berpuluh-puluh tahun lamanya.***

Penulis: YD

Tags

Terkini