Dapat Tambahan 2 Helikopter, BNPB Rekomendasikan Riau Tingkatkan Status Darurat jadi Tanggap Darurat Karhutla

Selasa, 22 Juli 2025 | 11:41:20 WIB
Ilustrasi

PEKANBARU, AmiraRiau.com– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan menaikkan status kebencanaan dari siaga darurat menjadi tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Keputusan ini menyusul penetapan status serupa oleh dua kabupaten, Rokan Hilir (Rohil) dan Rokan Hulu (Rohul), yang telah lebih dulu menghadapi lonjakan titik api.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Damkar Riau, M. Edy Afrizal, mengonfirmasi peningkatan status ini. Kondisi cuaca panas di Riau masih terus terjadi, ditambah lagi hotspot atau titik panas di beberapa kabupaten/kota.

"Rekomendasi untuk menaikkan status ini datang langsung dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengingat eskalasi Karhutla yang signifikan dalam beberapa hari terakhir," kata Edy.

Edy Afrizal menambahkan bahwa peningkatan status dari siaga darurat menjadi tanggap darurat merupakan langkah krusial untuk mencegah meluasnya Karhutla.

"BNPB menyarankan agar Riau untuk meningkatkan status dari siaga darurat menjadi tanggap darurat karena banyaknya titik panas di daerah. Karhutla dalam beberapa hari ini meningkat, jadi untuk mencegah semakin meluas kita akan meningkatkan status Karhutla," tegasnya.

Dijelaskan dia, Tim Satuan Tugas (Satgas) Karhutla saat ini terus bekerja tanpa henti untuk memadamkan api di berbagai wilayah Riau, terutama di daerah-daerah yang terdampak parah seperti Rohil.

Di Rohil, Satgas Karhutla telah dikerahkan dengan kekuatan penuh, baik dari jalur darat maupun udara, menggunakan helikopter MI untuk water bombing. Upaya ini membuahkan hasil, di mana titik api berhasil dikurangi secara signifikan.

"Yang parah kemarin memang di Rohil, semua tim turun ke lapangan. Kabut asap sempat semakin parah. Petugas sempat kewalahan mengingat angin yang cukup kencang dan cepat juga menjalar ke lokasi lain kebakaran. Alhamdulillah dapat diatasi," jelas Edy Afrizal.

Saat ini, operasional pemadaman udara masih mengandalkan satu unit helikopter MI. Namun, Edy Afrizal menyampaikan kabar baik terkait penambahan armada.

"Satu helikopter lagi masih dalam perbaikan. Kita menunggu bantuan helikopter lainnya hari ini dari BNPB, ada 2 helikopter lagi yang akan dikirim ke Riau," katanya.

Penambahan helikopter ini diharapkan dapat mempercepat upaya pemadaman api dari udara. Selain itu, proses Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) juga terus berjalan untuk memicu hujan buatan.

"Kemarin ada hujan ringan dan sedang di Dumai. Mudah-mudahan hari ini turun hujan setelah penyemaian," harap Edy Afrizal.

Upaya kombinasi antara pemadaman langsung dan modifikasi cuaca menjadi strategi utama Riau dalam mengatasi ancaman Karhutla yang terus meningkat ini.***

Tags

Terkini