Di Tenda Darurat, Gubri Wahid Beri Bantuan Korban Kebakaran Jalan Pepaya Pekanbaru

Minggu, 28 September 2025 | 16:57:46 WIB

PEKANBARU, AmiraRiau.com - Halaman rumah RT 02/RW 03 di Jalan Pepaya, Kelurahan Pulau Karomah, Kecamatan Sukajadi Pekanbaru, disulap menjadi tempat pengungsian warga yang terkena dampak kebakaran. Mereka berkumpul, mencoba menata hati di tengah keterbatasan.

Senyum mereka mulai tampak, ketika langkah kaki Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid datang meninjau langsung kondisi rumah dan kios yang dilalap "Si Jago Merah". Kehadiran Wahid disambut hangat meski wajah-wajah kelelahan masih tampak jelas di antara para pengungsi. Ia menyusuri barisan tenda sembari menyalami warga satu per satu. 

Tak ada jarak yang terlihat. Orang nomor satu di Riau tersebut berbincang dengan bahasa sederhana, penuh empati, seakan sedang berbicara dengan keluarga sendiri.

“Bapak Ibu, kami ada di sini untuk kebersamaan. Jadi tak perlu khawatir, jangan berlarut dalam kesedihan,” ucap Wahid, Minggu (28/9/2025) pagi.

Di tenda yang sebagian besar ditempati ibu-ibu dan anak-anak, ia menyapa wanita paruh baya yang sedang duduk meratapi kesedihan. Wahid menenangkaannya, kata-kata seolah menjadi pengingat bahwa musibah ini harus dihadapi bersama, bukan sendirian.

"Insyaallah semua ada jalan keluarnya, Buk. Kita disini memberikan bantuan sekaligus menjadi penyemangat bagi warga terkena musibah," katanya.

Senyum wanita paruh baya muncul perlahan, seakan ada semangat baru yang ditularkan dari kehadiran sosok pemimpin. Selain menyampaikan doa dan penguatan, Wahid menyerahkan bantuan yang telah dipersiapkan.

“Kita berikan bantuan semoga ini bermanfaat untuk Bapak Ibu sekalian,” ujarnya sambil menyerahkan paket bantuan tunai yang disalurkan melalui Baznas Riau.

Tak berhenti di situ, Abdul Wahid kemudian diajak melihat dapur umum yang dikelola secara swadaya oleh warga setempat. Di sana, aroma masakan tercium dari periuk besar yang terus dipanaskan. 

“Nah, hal-hal seperti inilah yang kita butuhkan. Kalau kita bersama-sama pasti bisa saling menguatkan,” tutur Wahid sembari memuji solidaritas warga.

Dapur umum itu memang menjadi pusat aktivitas, tempat warga saling bertemu berbagi cerita, sekaligus menepis rasa duka dengan kebersamaan. Wahid tampak berbincang dengan ibu yang sedang menyuci peralatan masak.

"Ada yang masak, ada yang menyuci perlatan dapur. Memang luar biasa gotong royong warga kita," ungkapnya.

Selain itu, Wahid juga menyampaikan apresiasi khusus kepada RT dan RW setempat yang telah bertungkus lumus memberikan ruang untuk tempat pengungsian. Menurutnya, tenda darurat adalah rumah sementara bagi warga yang terkena musibah.

“Saya terima kasih kepada RT dan RW yang menyediakan halaman rumahnya untuk warga mengungsi. Kami dari pemerintah berterima kasih bahwa ini tanggung jawab kita bersama untuk mengayomi masyarakat dan tetangga kita yang kena musibah,” jelasnya.

Beberapa warga sempat menyampaikan rasa syukur karena tidak dibiarkan sendiri menghadapi musibah. Ada pula yang menyampaikan harapan agar pemerintah membantu proses pemulihan pascakebakaran.

Seorang warga yang kiosnya hangus terbakar, Desi (40) menerangkan bahwa tempat itu menjadi sumber mata pencahariannya. Ia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan modal usaha untuk korban terkena dampak.

"Alhamdulillah bantuan tunai sudah diberikan, terima kasih Pak Gubernur. Tapi kami berharap semoga pemerintah juga berkenan memberikan bantuan modal untuk kami memulai usaha kembali, karena saya hidup dari kedai itu," harapnya.***

Tags

Terkini