Gawat! Warga Desa Balam Rohil Bentrok dengan Keamanan Perusahaan PT UTS, 7 Orang Luka Bacok

Selasa, 21 Oktober 2025 | 18:41:20 WIB

ROHIL, AmiraRiau.com — Ketegangan antara pihak PT. Ujung Tanjung Sejahtera (UTS) dan sekelompok masyarakat dari Desa Balam Sempurna, Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), memuncak menjadi bentrokan fisik pada Senin 20 Oktober 2025.

Insiden kekerasan ini dipicu oleh tindakan warga yang kembali memasuki area perkebunan perusahaan untuk memanen buah kelapa sawit tanpa izin. Akhirnya, peristiwa saling bacok pun tak terelakkan.

Sebelum bentrok, upaya mediasi antara kedua pihak, bahkan yang telah difasilitasi oleh aparat kepolisian dan pemerintah setempat, belum menghasilkan solusi, terutama terkait tuntutan warga untuk dipekerjakan di perusahaan.

Situasi memanas ketika sejumlah warga kembali memasuki lahan PT. UTS pada Senin siang. Berdasarkan informasi awal, warga yang masuk diketahui membawa alat panen berupa egrek. 

Petugas keamanan perusahaan yang berupaya menghadang tindakan tersebut kemudian terlibat cekcok yang berujung pada bentrokan fisik. 

"Ini bukan persoalan klaim lahan, tapi dalam pemeriksaan awal, pihak warga mengakui bahwa mereka mengetahui lahan tersebut bukan milik mereka. Namun warga ingin ikut memanen sawit untuk mendapatkan tambahan uang setelah diajak oleh sesama warga yang identitasnya masih didalami," ujar Kasat Reskrim Polres Rokan Hilir AKP Putu Adi Juniwinata Selasa (21/10/2025).

Akibat peristiwa itu, tujuh orang mengalami luka-luka, terdiri dari dua orang dari pihak PT. UTS dan lima orang dari kelompok masyarakat. 

Para korban dari masyarakat saat ini tengah dirawat di RS Awal Bros Bagan Batu, dengan penjelasan sekilas dari dokter menyebutkan adanya luka jahit dan satu korban mengalami fraktur pada tulang jari, sementara detail lukanya masih menunggu hasil visum resmi. 

"Tidak ada korban meninggal dunia dalam insiden tersebut. Sementara itu, korban dari pihak perusahaan telah mendapatkan perawatan medis dan saat ini berada di Polres Rokan Hilir untuk dimintai keterangan," jelas Putu Adi.

Putu memastikan bahwa situasi di lokasi saat ini sudah mulai kondusif. Personel dari Polsek Bagan Sinembah dan Polres Rokan Hilir telah kami turunkan ke lapangan untuk mengamankan lokasi dan mencegah bentrokan susulan. 

"Kami juga tengah melakukan penyelidikan dan meminta keterangan dari kedua belah pihak,” jelasnya.

Putu menegaskan bahwa pengambilan hasil panen di lahan milik pihak lain tanpa izin merupakan pelanggaran hukum, demikian juga dengan tindakan kekerasan terhadap individu maupun kelompok. 

Sementara itu, Kapolres Rohil AKBP Isa Imam Syahroni meminta masyarakat dan pihak perusahaan untuk tidak bertindak di luar aturan. Ia menambahkan bahwa dalam video yang didapatkan, sudah terlihat adanya buah sawit yang terpanen, namun hal itu masih memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Kami berharap seluruh pihak bisa menahan diri dan menyelesaikan masalah ini melalui jalur musyawarah. Penegakan hukum tetap kami kedepankan secara profesional dan berimbang,” tegas Kapolres. 

Kepolisian juga masih menganalisa video bentrok untuk mengidentifikasi pihak yang membawa egrek dan tujuannya.

Menyikapi hal ini, Isa dan Wakil Bupati Rokan Hilir menyatakan akan segera memfasilitasi pertemuan lanjutan antara PT. Ujung Tanjung Sejahtera dan perwakilan masyarakat. Pertemuan tersebut rencananya akan melibatkan unsur Forkopimcam, perangkat desa, dan tokoh masyarakat guna mencari penyelesaian damai.

"Hingga Selasa pagi, situasi di area perkebunan PT. Ujung Tanjung Sejahtera dilaporkan berangsur kondusif. Penjagaan aparat kepolisian masih dilakukan di sekitar lokasi untuk memastikan keamanan dan mencegah terulangnya insiden kekerasan," pungkasnya.***

Tags

Terkini