JAKARTA, AmiraRiau.com – Luas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Indonesia menunjukkan penurunan signifikan. Kementerian Kehutanan mengumumkan bahwa hingga awal September 2025, luasan area yang terbakar turun drastis hingga 11.000 hektare dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Capaian ini tidak lepas dari peran penting Manggala Agni sebagai garda terdepan dalam pencegahan dan penanggulangan bencana Karhutla.
Menurut data yang dihimpun oleh Kementerian Kehutanan, total area yang terdampak Karhutla di tahun 2024 mencapai 99.032 hektare. Namun, berkat langkah-langkah proaktif dan respons cepat yang dilakukan sejak awal tahun, jumlah tersebut berhasil ditekan.
"Penurunan ini merupakan indikasi positif dari upaya bersama kita," kata Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dalam sebuah keterangan pers, Selasa.
Raja Juli Antoni menjelaskan bahwa keberhasilan ini didukung oleh berbagai strategi, mulai dari peningkatan patroli pencegahan, sosialisasi, hingga penggunaan teknologi pemantauan yang lebih canggih.
"Sinergi antar lembaga, termasuk TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat juga menjadi kunci," imbuhnya.
Manggala Agni, sebagai brigade pengendalian Karhutla di bawah Kementerian Kehutanan, menjadi ujung tombak dalam setiap operasi di lapangan. Anggota Manggala Agni ditempatkan di daerah-daerah rawan kebakaran, terutama di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi, untuk memadamkan api dan melakukan pemadaman sisa titik api.
Pada 8 September 2025, Menteri Raja Juli Antoni memimpin rapat koordinasi Satgas Percepatan Pengendalian Hutan dan Lahan di Bogor. Dalam kesempatan itu, ia kembali menekankan pentingnya peningkatan kapasitas dan komitmen Manggala Agni.
“Jadilah ujung tombak yang tangguh dalam upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Indonesia,” tegasnya.
Selain operasi darat, Manggala Agni juga memanfaatkan unit helikopter untuk pemadaman api dari udara, sebuah strategi yang terbukti efektif dalam menjangkau area-area sulit. Setelah api berhasil dipadamkan, mereka melakukan mopping up, yaitu patroli untuk memastikan tidak ada lagi sisa kepulan asap.
Sementara itu, dari data terbaru SiPongi Kementerian Kehutanan, diketahui bahwa hingga Juli 2025, luas Karhutla nasional tercatat 99.032,51 hektare. Jumlah ini menurun jika dibandingkan data tahun 2023, di mana total lahan yang terbakar mencapai 1.161.193 hektare. Penurunan drastis ini menjadi bukti efektivitas program dan kesigapan petugas di lapangan.
Pencapaian ini menunjukkan bahwa pendekatan preventif dan responsif yang terkoordinasi dapat membuahkan hasil nyata dalam mitigasi bencana lingkungan. Upaya Kementerian Kehutanan dan seluruh pihak terkait, terutama Manggala Agni, memberikan harapan baru bagi perlindungan hutan dan lahan Indonesia di masa mendatang.***